Untukmu, kaum adam maupun hawa dengan perasaan tak terbalaskan.
Aku tau, dari awal kamu memang tidak berencana menaruh hatimu untuk siapa, tidak berencana menjatuhkan cintamu untuk siapa, tidak menaruh target perasaanmu harus hadir pada siapa. Tapi memang cinta itu kadang kurang ajar, tiba-tiba saja menodong pada orang yang tak terpikirkan sebelumnya, yang tak diduga sebelumnya.
Perasaan yang tidak dapat diarahkan, tidak dapat diarahkan untuk siapa ia akan diberikan, kapan akan muncul, bahkan mungkin kenapa ia bisa muncul, kunamai itu cinta. Terkadang sedalam apa cinta itu merongrong raga juga tidak dapat dikendalikan. Sudah berusaha mengendalikan, tapi tanpa sadar tiap malam menjelang rehat tidur, mulai berhalu membuat skenario kisah cinta romantis impian dengan dia, dia yang kamu suka lebih dari sekedar berteman.
Cinta juga tidak jarang membuat aku, kamu juga, seperti orang gila. Mengaku saja, sudah seberapa sering kamu mencuri-curi kesempatan untuk menatapnya dari jauh? Sudah seberapa lebar senyum tiba-tiba yang kau toreh hanya karena pesan teks-mu dibalas olehnya? Jangan bohong, jujur saja, memang kadang orang yang sedang jatuh cinta serasa taman bunga pindah ke hati.
Berbagai cara telah kamu lakukan untuk menggait hatinya, untuk memeluk hatinya, tapi hasil serasa menghianati usahamu. Tidak jarang bercermin dan bertanya pada diri sendiri, “Apa kurangku?”.
Taman bunga di hati menjadi sayu, bunga-bunga berguguran, daun menghitam kering, suram tidak seperti dulu lagi. Kenyataan cintamu yang tak terbalaskan menampar dan memaksamu untuk berlapang dada. Aku tau sakit rasanya ketika harus mengakhiri sesuatu yang bahkan belum dimulai. Sakit rasanya saat datang dengan cinta tapi tidak diterima. Terlebih jika dia, dia yang kamu suka, malah makin menjauh, seakan memberi palang jarak yang jelas setelah mengetahui kamu menaruh rasa yang lebih padanya, itu lebih sakit.
Seperti yang sudah kuutarakan tadi, saat ini kamu mendapat perintah untuk berlapang dada. Tidak semua orang di bumi ini berhasil dalam misi pribadi mereka. Kali ini, kamu juga sedang tidak berhasil pada salah satu misi yang harus kamu jalankan dalam hidup, mendapatkan tambatan hati. Kecewa, sedih, galau, itu wajar. Tapi yang terpenting, jangan memutus tali silaturahmi dan malah balik membencinya meski dia mungkin sudah jelas-jelas menghindarimu. Berpikir positif saja, mungkin dia seperti itu agar kamu tidak keukeuh mengejar secercah harapan dengannya.
Jika suatu hari cintamu berubah jadi benci padanya yang tidak berkenan membalas perasaanmu, sebenarnya cintamu itu tidak tulus. Cinta yang tulus akan tetap menjadi positive vibes ketika cinta itu terbalaskan atau tidak, ketika kamu tersakiti atau tidak. Angkat kepalamu, tegakkan bahumu, percaya dirilah. Mungkin saat ini dia tidak bisa kamu dapatkan, tapi suatu hari nanti, dia yang lain akan mengisi hari-hari sampai memutih rambutmu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”