Jangan Kucing-kucingan Masalah Keuangan atau Malah Nge-gas Saat Diskusi Bersama!

Setiap orang memang punya privasi, tak terkecuali perihal keuangan pribadi. Tapi jangan sembunyi-sembunyi!

Terbuka perihal keuangan, bukan hanya kepada konsultan keuangan atau financial planner. Tapi juga kepada pasangan dan anggota keluarga lainnya. Karena keuangan adalah hal yang sangat sensitif, maka sudah seharusnya mendiskusikannya dengan kepala dingin dan sikap terbuka. Bukan malah ditutup-tutupi apalagi sampai dirahasiakan dari sanak keluarga.

Advertisement

Kepada pasangan atau calon pasangan misalnya. Keterbukaan perihal keuangan harus dibahas sejak awal. Bila hubungan sudah semakin serius dan memutuskan untuk berkomitmen ke pernikahan, tentu masalah keuangan harus masuk daftar teratas dalam sebuah diskusi bersama. Saling terbuka mengenai penghasilan yang didapat, masalah tabungan dan investasi, serta kebutuhan jangka panjang ataupun jangka pendek lainnya. Tentu ini harus dibahas secara mendetail. Supaya tahu dengan jelas darimana uang itu didapat dan larinya kemana saja.


Dalam keluarga, keterbukaan orang tua kepada anak-anaknya pun juga perlu dilakukan. Terlebih lagi bila anak sudah dewasa dan sudah cukup mengerti akan pengetahuan keuangan.

Kepada anak-anaknya, orang tua perlu memberitahu bagaimana kondisi keuangan yang sebenarnya. Berapa penghasilan dan bagaimana pembagiannya. Apakah memiliki tanggungan atau kewajiban, juga perlu diungkapkan. 


Advertisement

Sikap keterbukaan yang dilakukan tersebut di atas bagian dari antisipasi atau berjaga-jaga bila terjadi sesuatu di luar dugaan. Seperti halnya ketika salah satu anggota keluarga, bisa orangtua atau pasangan yang ternyata memiliki tanggungan atau kewajiban di tempat lain, bila tidak dibicarakan bersama maka akan timbul perselisihan di kemudian hari. Bagaimana jika tiba-tiba rumah didatangi banyak tagihan sedangkan anggota keluarga yang lain tidak tahu-menahu perihal itu sebelumnya? Tentu ini akan membuat panas suasana rumah. Maka tidakkah lebih baik bila saling terbuka perihal keuangan satu sama lain bukan?


Dengan sikap terbuka satu sama lain, maka akan sedikit memperingan beban yang dipikul. Selain itu dapat dicarikan pula solusinya.


Advertisement

Apalagi jika dalam keluarga tersebut ada anggota keluarga yang sudah paham benar seluk-beluk perihal keuangan. Itu akan membantu dalam menemukan solusi perihal permasalahan tersebut.

Keuangan adalah hal yang krusial dan sangat rawan. Topik seperti ini memang bersifat sensitif. Tapi aslinya sangatlah menarik. Mengapa? Karena keuangan menjadi salah satu penopang dalam sebuah kehidupan. Perputaran uang dari dan kemana uang itu diperoleh kemudian dibagikan dalam bentuk pos-pos tertentu, akan memudahkan setiap orang untuk memanajemen keuangannya. Supaya tahu rekam jejaknya dan dapat dikelola dengan baik.

Memanajemen keuangan tidak hanya berlaku bagi mereka yang sudah berpasangan atau dalam keluarga. Ini berlaku pula pada siapapun termasuk mereka para lajang. Meski masih sendiri dan belum berniat untuk berpasangan, bukan berarti tidak melakukan manajemen keuangannya dengan baik. Jangan sampai ketika menerima gaji pertama, tiba-tiba langsung ludes tak bersisa. Penting untuk dilakukan sistem pendistribusian keuangan yang transparan dan akuntabel.


Harus bisa memprioritaskan mana saja kebutuhannya yang penting dan mendesak, penting tidak mendesak, tidak penting tapi mendesak, dan tidak penting tidak mendesak.


Bila kesulitan melakukan manajemen keuangan sendiri, bisa mendatangi profesional yang sudah berpengalaman di bidangnya. Dalam hal ini adalah para konsultan keuangan. Mereka dengan senang hati akan membantu mengkondisikan keuangan agar keuanganmu tetap sehat. Bila dalam sanak keluarga, ada yang sudah paham perihal manajemen keuangan, maka dapat dibantu dengan menjelaskan sedetail-detailnya. Menerangkan secara jelas dengan sikap sabar dan kepala dingin, karena biasanya masih ada yang enggan atau bersikap statis ketika membahas persoalan keuangan.

Tidak perlu main kucing-kucingan dalam hal keuangan. Apalagi kepada pasangan atau sanak keluarga terdekat. Lakukan diskusi atau pendekatan dengan cara yang bijak untuk bisa memahamkan mereka bahwa transparansi keuangan itu perlu dan harus dilakukan. Sebab itu adalah upaya untuk mencegah dan mengantisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan. Bilapun akhirnya terjadi, maka sudah ada gambaran mengenai langkah-langkah yang akan diambilnya nanti.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Menjadi manusia yang bermanfaat untuk sesama. Itulah bentuk dari kesuksesan yang sesungguhnya.