Ada pepatah yang mengatakan "Orang tua adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya". Itulah mengapa orang tua memiliki kewajiban untuk membentuk karakter anaknya kedepan mau jadi apa dan akan seperti apa. Cara orang tua mendidik, apa yang mereka ajarkan pada anaknya tentu akan sangat mempengaruhi sikap dan perilaku anakya di masa depan.Â
Apa yang orang tua katakan pada anaknya akan tertanam kuat dalam ingatan anak. Karena ingatan anak kecil lebih kuat untuk mengingat apa yang mereka dengar dan apa yang mereka lihat. Inilah mengapa anak harus diajarkan sesuatu yang baik sejak dini, agar kedepannya anak bisa tumbuh dengan kepribadian yang baik pula.Â
Setiap orang tua memiliki cara yang berbeda-beda untuk mendidik anaknya, ada yang menggunakan cara-cara yang lemah lembut dengan memanjakan anaknya, ada pula yang menggunakan cara yang keras dan tegas, ada juga yang bahkan terlalu membebaskan anaknya tanpa adanya pengawasan.
Dengan adanya perbedaan cara mendidik anak-anaknya tersebut, tentu akan ada juga perbedaan respon dari setiap masing-masing anak. Ada anak yang bisa menjadi seorang yang penurut, dekat dengan orang tua, dan tidak sungkan untuk berbagi keluh kesah kepada orang tuanya. Namun, tidak semua anak seperti itu, ada juga anak yang menjadi pembangkang dan tidak mau mendengar nasihat yang diberikan orang tua, memiliki sikap tertutup kepada orang tua serta selalu tertutup kepada orang tua.
Di sini saya akan sedikit membahas tentang respon anak melihat cara orang tua yang mendidik anaknya dengan keras dan tegas, termasuk saya sendiri yang sedari kecil sudah dididik oleh orang tua dengan cara yang keras dan tegas. Menurut saya pribadi, didikan orang tua yang keras dan tegas akan membuat anak tumbuh dengan kepribadian yang kuat, tidak mudah menyerah serta tidak gentar untuk menghadapi setiap permasalahan dalam hidupnya. Karena sedari kecil sudah diperkuat mentalnya dengan didikan orang tua yang keras.Â
Keras di sini bukan diartikan sebagai didikan yang diwarnai dengan main tangan, tetapi lebih kepada adanya batasan-batasan yang dibuat oleh orang tua kepada anaknya. Tidak jarang orang membuat peraturan yang ketat untuk membatasi kegiatan anaknya. Anak dilarang ini itu tanpa adanya izin dari orang tua terlebih dahulu.
Biasanya orang tua akan lebih keras ketika anak sudah mulai tumbuh remaja. Karena dimasa-masa inilah anak akan mulai mengeksplor apa yang mereka miliki untuk mencari jati diri mereka. Ketakutan dan kekhawatiran orang tua melihat anaknya yang semakin dewesa membuat orang tua harus lebih mengawasi pergaulan anaknya, agar anak tidak salah dalam melangkah.Â
Hal ini bukan berarti menjadi pedoman bagi setiap orang tua agar menerapkan didikan yang keras kepada anaknya. Karena mental dan kesensitifan perasaan setiap anak berbeda-beda. Ada yang memiliki mental baja dan bisa merespon dengan rasional didikan orang tuanya yang keras, tetapi ada juga anak yang akhirnya merasa tertekan dan stress dengan batasan-batasan yang ketat dari orang tuanya. Semua perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi anak masing-masing.
Semua orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk masa depan anaknya. Mereka selalu mengatakan jika anaknya harus memiliki kehidupan yang lebih baik dari orang tuanya dan lebih beruntung dari mereka, sehingga bisa mengangkat derajat kedua orang tuanya. Mereka ingin anaknya menjadi orang yang sukses dan hidup dengan bahagia tanpa kekurangan suatu apa.
Sehingga tidak jarang ada orang tua yang menuntut anaknya untuk bercita-cita seperti apa yang mereka inginkan. Ada yang menginginkan anaknya harus menjadi seorang dokter, polisi, tentara, guru, atau PNS. Mereka menganggap bahwa itulah cita-cita yang paling tinggi dan mulia.
Orang tua akan cenderung keras kepala dan enggan menerima protes dari anaknya. Kebanyakan dari orang tua menganggap pengalaman yang selama ini mereka miliki sepanjang hidup mampu dijadikan sebagai pedoman untuk mendidik anaknya. Namun, apakah cukup dengan pengalaman orang tua mampu menjamin kebahagiaan anak-anaknya?
Tidak jarang juga ada orang tua yang bahkan dengan mudahnya mengeluarkan kata-kata yang kasar ketika anaknya tidak mampu melakukan sesuatu dengan baik. Mereka tidak tahu bahwa hal tersebut dapat membebani anak dan mempengaruhi mental anak. Anak akan merasa tidak leluasa untuk melakukan sesuatu yang mereka rasa mampu tetapi bertentangan dengan keinginan orang tuanya.
Guru saya pernah mengatakan bahwa pada dasarnya mendidik adalah mengembangkan bakat. Orang tua lebih baik mendukung dan mengembangkan setiap bakat yang dimiliki oleh anaknya. Karena dengan bakat yang selalu diasah, dapat menjadikannya sebuah potensi yang menjadi kelebihan anak tersebut, dimana kelebihan tersebut tidak ditemukan pada anak lain.
Setiap anak pasti memiliki keinginan untuk membahagiakan kedua orang tuanya. Namun, setiap anak memiliki cara sendiri yang dirasa mereka mampu untuk membuat orang tuanya bangga. Jadi, sebagai orang tua jangan selalu memaksakan keinginannya kepada anak agar anak tidak merasa terbebani. Dukung saja setiap keputusan yang mereka ambil. Orang tua cukup mendoakan semoga apa yang anak-anak mereka inginkan diberi kelancaran dan kemudahan. Memberi saran untuk kebaikan anak juga tidak dilarang.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”