Jangan Datang (lagi) Jika Hanya Ingin Menyakiti

Tak banyak kata yang diucapkan ketika seseorang sedang patah hati, hanya terdiam dan membisu, atau mungkin mati rasa.

Advertisement

Waktuku tak banyak, apalagi memikirkan soal cinta belum lagi tentang kamu; kamu yang sudah patahkan hatiku entah kapan, aku tak sudi mengingat. Mengingatmu itu mustahil dalam agendaku, bahkan waktu pun enggan mengingat. Kisah yang lalu tak masalah bagiku, hanya saja aku tak ingin lagi membuka luka lama, kau tahu betapa sulitnya berdiri sendiri? Belum lagi menghapus luka, penghapusnya pun tak ternilai harganya. Mungkin sudah lama kita tak berjumpa dan bertukar cakap, kuharap bertukar rasa takkan terjadi kembali. Cukup waktu itu yang terakhir kali kau dan aku bertukar rasa, tidak kedua ataupun ketiga.

Lalu hari ini kau datang dengan dengan sejuta pernyataan,persetan dengan omong kosongmu lagi. Jangan bawa itu ke hadapanku! Tak kau lihat mulutku sudah berbusa? Tak kau pikir bagaimana harapan yang sempat kuangan – angan? Dan angin membawa harapanku jauh dari akal sehat, menghilang. Tolong, jangan tawarkan aku lagi madu yang kau bubuhi sedikit racun, itu menyakitkan bagiku. Jangan bawakan aku obat penyembuh luka, jika hanya dusta yang kau bungkus rapi ketika menemuiku. Aku takkan menerima apapun darimu, entah rasa atau penyembuh luka, karena itu sama saja.

Advertisement

Mungkin kau pikir aku pendusta rindu, nyatanya rindu tak pernah menghampiriku. Tentangmu sudah kubungkus rapi ketika kau pamit pergi. Perasaanku padamu juga sudah kupendam sedalam mungkin sampai aku lupa bagaimana mencintai seseorang kembali. Jangan datang lagi, bukannya aku tak sudi. Dustamu cukup bagiku, janjimu tak cukup kutulis dan rasamu? Simpanlah untuk yang lain.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Biarkan aku bercerita dengan rasa, entah itu nyata atau hanya asa.

13 Comments

  1. Rima L berkata:

    Seeeeeeediiiiihhhh tapi emg harus kuatin hati yaa… Nice artikel nya..

  2. Fara Nurlita S berkata:

    Iyaa hikzzz. Thanks yaa:)

  3. Hendry Phang berkata:

    Ini seperti kisahku bersma dia ….
    Harus aku bisa lupain segalanya waktu berbahaqia atau wktu luka bakar diberikannya sehingga rasa sakit itu terbakar dan akhirnya menjadi debu …..

    #Sk#

  4. Rika Anggaraini berkata:

    Sumpah ! Kata-kata nya mba ngena dihati