Untukmu yang sedang ingin menyerah, kamu diizinkan untuk berhenti sejenak. Bukan untuk berhenti berjuang selamanya, tetapi istirahat, mengambil jeda dari kehidupan yang fana ini.
Aku tahu kamu lelah. Aku tahu kamu bosan. Aku tahu kamu muak dan marah; mengumpat bagaimana bisa dunia ini begitu kejam padamu.
Kenyataannya memang seperti itu. Hidup ini kejam, hanya saja, bagaimana kau memandangnya juga berpengaruh pada bagaimana hidup memperlakukanmu. Kalau kamu memandangnya begitu jahat, tanpa sadar, ia juga memperlakukanmu jahat. Begitu pula sebaliknya.
Aku tahu, kamu bosan mendengar kata motivasi. Tak apa, terkadang kata-kata motivasi juga tak membantu. Kamu boleh marah bila ada tulisan yang terlalu mengguruimu. Aku akan membebaskanmu merasakan apa pun yang ingin kamu rasakan.
Tapi aku ingin kamu melepaskan semua sesak di hatimu. Berteriaklah bila kau ingin berteriak. Menulislah bila kau tak bisa berteriak, luapkan semua kemarahanmu.Â
Jangan tekan emosimu. Selain tak baik untuk kesehatan fisikmu, menahan emosi juga tentu buruk untuk kesehatan mentalmu. Terima emosimu apa adanya. Tarik napas panjang, hela napasmu, lakukan hingga kau tenang.
Cari hal yang membuatmu dapat menenangkan pikiranmu. Tidur, membaca, menonton televisi atau tertawa, apa saja. Jangan terpaku pada kesedihanmu terlalu lama. Ia akan memakanmu dalam diam, tanpa kau sadari.
Bila kamu merasa semakin tertekan, cari orang lain yang bisa diajak bicara. Kamu juga boleh mengunduh aplikasi-aplikasi kesehatan mental yang sekarang banyak di internet.
Lakukan apa saja yang membuatmu lega, tetapi jangan menyakiti dirimu sendiri. Jangan lukai dirimu sendiri. Sayangi dirimu sendiri. Sayangi kesehatan fisik dan mentalmu.
Bermainlah dengan anak kecil. Lihat betapa polos dan bahagianya mereka. Mereka akan mengajarkanmu sesuatu yang bahkan tak pernah kau sangka, tanpa kau sadari.
Tersenyumlah setelah kamu memutuskan untuk kembali bangkit. Kamu tak pernah sendirian. Lihat sekelilingmu. Banyak orang yang menyayangimu. Bila mereka tak mengatakannya bukan berarti mereka tak menyayangimu.
Sadarilah, teman. Dirimu sangat berharga. Tetaplah hidup dan melangkah. Kami bangga padamu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”