Misteri? Kenapa judulnya begitu?
Halo, panggil saja aku Irma. Saat ini aku sedang menjadi seorang pekerja paruh-paruh. Kegiatanku sebagai salah satu anak milenial yang hidup di tahun 2018 ini, tentu saja adalah berselancar di dunia maya, terutama media sosial.
Suatu siang, di hari minggu, aku berselancar kembali di dunia maya dengan mengunjungi salah satu media sosialku. Pembaca pasti tahu, media sosial apa yang aku maksud yang membuat mata tak kunjung berpaling. Saat itu aku berselancar dengan santai. Tiba-tiba aku mendapati sebuah iklan mengenai kontes menulis, tidak lain tidak bukan, dari Hipwee. Terdengar tidak asing di telingaku. Karena aku sering membaca artikel di salah satu Social Messenger dengan sumber artikel dari Hipwee. Setelahnya, aku memutuskan untuk membaca detail dan ketentuan dari kontes menulis itu.
Ya, kontes menulis itu bertema tentang UK. Wah, bagaikan menerima durian, hal yang berbau UK sangatlah sensitif bagiku. Mengapa? Karena aku terlalu mengagumi UK. Namun, pasti bukan aku saja yang mengagumi UK. Di luar sana pasti ada jutaan orang yang mengagumi dan mencintai UK tentunya.
Bertema tentang UK? Bisa perjalanan, sejarah, kebudayaan, dan hal-hal lain, yang memang patut untuk dikagumi dari UK. Itulah yang ku baca dari ketentuan kontes menulis Hipwee. Aku berpikir sejenak, apa yang seharusnya aku tulis? Perjalanan? Belum pernah, sejarah UK? Aku belum begitu baik, mungkin pesona, tapi tentang apa, tanyaku. Untungnya dalam detail penjelasan kontes menulis ini, peserta dipersilahkan untuk melakukan riset untuk tulisannya bagi yang belum pernah melakukan perjalanan ke UK. Lega rasanya. Riset dan yang terpenting original, juga sesuai dengan ketentuan, baiklah akan ku coba, kataku.
Karena setiap peserta tidak dibatasi dalam mengirimkan artikel. Aku memutuskan untuk menulis artikel dengan judul “Jalan Menuju Misteri ini” sebagai prolog dalam artikelku yang akan ku kirim kelak. Dalam artikel ini, aku akan menceritakan tentang hal-hal yang sangat membuatku ingin berkunjung ke UK suatu hari nanti. Hal pertama yang teringat olehku, yang berkaitan dengan UK adalah Sherlock Holmes. Yeah, Mr. Holmes always special to me, thank you so much Mister Sir Arthur Conan Doyle (1859-1930) for this masterpiece.
Mulanya aku adalah pembaca setia dari komik jepang karya Gosho Aoyama, Detektif Conan, sejak duduk di SMP. Saat membaca Conan, seringkali dalam beberapa kasus diceritakan pertemuan sesama detektif. Dalam contoh kasus itulah, aku menemukan nama Sherlock Holmes. Iya, Conan Edogawa atau Shinichi Kudo adalah detektif pertama yang ku kenal dan menjadi candu, walau kali ini sedang dalam masa vakum.
Selepas itu, aku mulai mencari tahu tentang detektif kondang dari UK ini. Ya, mungkin, Sherlock Holmes adalah nama pertama yang akan selalu tercetus saat kata detektif terucap. Aku menabung untuk membeli novel Sherlock Holmes. Beruntungnya uangku cukup untuk membeli versi series dengan sepaket isi empat novel.
Sherlock Holmes, dialah detektif karangan Mister Sir Arthur Conan Doyle (1859-1930), yang memang patut untuk mencuri hati pembacanya dan terjaga di hati penggemarnya, seperti aku salah satunya. Dialah detektif yang memiliki kharisma, observasi yang mengagumkan pembacanya, pribadi yang cerdas, dan keahlian menyamarnya yang luar biasa. Tak lupa sahabat terbaiknya, Dr. Watson, yang selalu menemani perjalanan Holmes dan menceritakannya.
Ketika membaca novel, tugas pembaca adalah mengimajinasikan atas apa yang telah diceritakan oleh penulis, terutama detail dan latar belakang cerita. Dan aku melakukan dengan sangat antusias, untuk mengimajinasikan atas apa yang telah ditulis oleh Mister Sir Arthur Conan Doyle, dalam karyanya yang luar biasa. Membayangkan sudut dan suasana kota London dan daerah-daerah di UK dalam setiap kasus Holmes, adalah salah satu caraku berwisata ke UK lewat imajinasiku yang tentunya tak memperlukan paspor dan visa, pikirku.
Para pembaca juga pasti sudah mengetahui kalau Sherlock Holmes telah mempunyai versi filmnya. Dahulu aku belum terlalu mengetahui tentang filmya saat perdana tayang di bioskop. Namun, setelah aku menontonnya, aku semakin kagum dengan tokoh Holmes yang diciptakan oleh Mister Arthur ini. Mengenai imajinasiku tentang pribadi Holmes, beberapa di antaranya sama dengan yang ada di film. Visual selalu melengkapi dengan indah, namun masih indah imajinasi. Dalam seri filmnya, aktor dan tim berkerja dengan sangat baik. Berikut aku berikan satu dua foto dari koleksi detektifku.
Pembaca pasti sudah bisa menebak, salah satu alasan yang membuatku ingin mengunjungi UK suatu hari nanti. Yap, Museum Sherlock Holmes. Beberapa bulan yang lalu, yakni di tahun 2017, ada seorang youtuber faforitku yang berkunjung ke London. Pastinya aku sangat menunggu-nunggu video blog-nya, saat kali pertama dia memberitahukan rencananya melalui salah satu media sosialnya. Dan bahagianya lagi, dia mampir ke museum Mr. Holmes juga. Walau tak begitu lama, karena dia mengunjungi museum dalam rangka menunggu jam keberangkatan pesawatnya.
Ya, benar. Salah satu tempat tujuanku, jikalau aku bisa mengunjungi UK suatu hari nanti adalah mengunjungi Museum Sherlock Holmes yang terletak di Baker Street nomor 221B, London. Namun, bukan berarti aku tidak ingin untuk berkunjung ke tempat dan lokasi ikonik lainnya, sebut saja Big Ben, sungai Thames, Tower Bridge, London Eye, Buckingham Palace, Hyde Park, Madame Tussauds dan lainnya kalau berjodoh. Menurutku, terlalu banyak yang indah, yang berkaitan dengan UK. Tak terlupa si penyihir, Harry Potter, dengan stasiun peron 934 itu. Mrs. J.K. Rowling, thanks to your masterpiece too. Bukan hanya UK, pesona Eropa itu istimewa di hatiku.
Baiklah, kembali lagi ke Mr. Holmes. Saat aku berselancar ke mesin pencari ternama. Pernah aku menemukan blog yang pastinya menceritakan tentang pengalamannya saat mengunjungi Museum Sherlock Holmes di Baker Street. Ya, Baker Street, nama jalan yang berkesan selain Abbey Road. Dalam blognya tersebut, sang penulis menjelaskan dengan cukup detail yang dilengkapi dengan beberapa foto. Dia menceritakan dengan cukup baik, suasana dan apa saja yang terdapat di setiap sudut, di dalam Museum Sherlock Holmes.
Wah, perjalanan youtuber dan blogger di atas, dan kisah-kisah lain yang berkaitan dengan perjalanan mengunjungi Museum Sherlock Holmes, semakin membuatku semangat, bahwa suatu saat nanti aku pasti bisa untuk mengunjunginya juga. Dan syukur kuucapkan karena Mister Arthur telah menciptakan Holmes untuk kami, para pecinta cerita misteri, dan fiksi yang menantang pikiran. Dan membawa kegiatan membacaku berserta imajinasiku sampai ke negeri di seberang sana, di benua Eropa.
Untuk pembaca yang ingin mengunjungi Museum Sherlock Holmes suatu hari nanti seperti aku, bisa kirim artikel kamu ke hipwee.com ya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”