#JagaJarakSejenak Wanita Inspirator Sri Mulyani, Miliki Prinsip Hidup yang Bisa Kita Contoh

Semua wanita adalah sesuatu yang luar biasa dan hebat


Tak kenal maka tak sayang.


Advertisement

Pepatah yang sering kita kemui.

Sri Mulyani Indrawati atau yang sering kita sebut bu Ani. Lahir di Bandar Lampung, Lampung, 26 Agustus 1962. Wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.

Meski seperti itu hidup dengan sederhana. Sesuai apa yang dimiliki keluarga satmoko atau orang tua ibu Ani, yang menanamkan nilai-nila kesederhanaan untuk kesepuluh anaknya. Mereka diajarkan untuk hidup dengan apa yang dimiliki. Jadi tidak berangan macam-macam, jujur, tidak mengambil hak orang lain dan tidak materialistik. Hasilnya ibu Ani juga menerepakan hal ini kepada ketiga anaknya, salah satu anak sulungnya Dewinta Illinia akan kuliah di Australia, ia hanya memberikan tabungan yang berasal dari gajinya saat ia menjabat sebagai Executive Director Internasional Monetry Fund tahun 2002-2004.

Advertisement

Menjadikan orang tua, sebagai panutannya. Sosok beliau yang kita kenal saat ini, tentu tidak lepas dari peran orang tua dan lingkungan keluarga. Orang tua dari ibu Sri Mulyani atau ibu Ani yaitu Prof. Satmoko (alm) dan Prof. Dr. Retno Sriningsih Satmoko (almh) mengabdikan seluruh hidupnya untuk dunia pendidikan. Mereka selalu menekankan ibu Ani dan 7 saudara lainnya untuk sekolah setinggi langit, tak heran jika anak-anaknya memiliki prestasi menonjol dan mendapatkan beasiswa di dalam maupun di luar negri.

Bertanggung jawab dan profesional, masih ingat perekonomian di tahun 2008? Dimana beberapa bagian di Amerika bangkrut sehingga membuat banyak negara kesulitan ekonomi. Tapi indonesia yang “hanya” negara berkembang bisa selamat itulah salah satu prestasi ibu Ani, namun taukah di balik semua itu ia harus menghadapi pilihan berat untuk rapat bersama para pelaku usaha atau menemani ibunya yang sedang kritis di rumah sakit. Akhirnya, beliau tetap bertanggung jawab dan profesional terhadap pekerjaannya karena sadar bahwa nasib negara indonesia saat itu ada padanya.

Advertisement

Berpegang teguh pada kejujuran. Sebagai seorang menteri keuangan, ibu Ani tentu saja banyak mendapatkan banyak tekanan politik dari berbagai pihak. Belum lagi, adanya tawaran sana sini yang menginginkan beliau untuk memihak kepada satu pihak. Namun, beliau dengan tegas memilih untuk berkata tidak, tetap mengikuti aturan dan menjalankan pekerjaan dengan jujur, sesuai kebenaran yang ada. Berbagi dengan sesama supir pribadinya sendiri sempat bilang bila beliau sering berhenti di tengah jalan hanya untuk memberi uang kepada pengamen jalanan.

-end-

Inspirasi by icampusindonesia

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini