#JagaJarakSejenak Mungkin Hal Terbaik Untuk Kita Semua. Maaf Aku Belum Bisa Pulang Ma

jaga jarak sejenak belum bisa pulang

Memang bukan aku saja yang merasakan kesedihan di kala pandemi ini. Tapi, apalah daya aku harus tetap berada di pondok pesantren, tak bisa pulang karena kotaku sudah lockdown dan pondokku pun melarang pulang karena kotaku berada di luar jawa. Sedih memang, hingga sampai waktu yang tidak ditentukan aku tak boleh pulang menemui keluarga di rumah. Rindu sudah menjadi makan sehari-hari. Aku hanya bisa menelpon mama dan ayah dari sini. 

Advertisement

Ramadan sebentar lagi, dan aku hanya bisa sahur, berpuasa, buka sendirian. Semuanya sendirian. Ya, teman-teman ku semuanya sudah pulang, hanya aku saja yang tidak pulang dikarenakan keadaan. Awalnya aku santai-santai saja. Tidak bersedih. Tapi, lama-kelamaan sepi ini menghantuiku. Tak ada yang bisa diajak ngobrol di kala semua kegiatan sudah kulalui. Tugas-tugas sudah ku kerjakan. Pelajaran sudah kupelajari dan dengarkan. Tapi, sepi itu tetap terasa walau kesibukan sudah banyak kukerjakan.

Mungkin ini adalah lebaran pertamaku tanpa keluarga, tanpa sanak saudara. Yang kulakukan hanya bisa terkurung di sini. Di pondok tercinta. Ya, aku harus lebih banyak bersyukur lagi. Karena, tidak hanya aku saja yang merasakan kebosanan ini. Semua orang sekarang merasakannya. Semua orang di dunia sedang kalang kabut menghadapi virus ini. Ini di antara cobaan dan ujian yang harus kita hadapi semua. Mungkin kita harus lebih mendekat lagi kepada Tuhan yang Maha Esa. Lebih patuh dan beribadah kepada-Nya. Di antara cobaan yang datang semua pasti ada jalan keluarnya. Di antara kesulitan pasti ada kemudahan. 


Jaga jarak sejenak mungkin memang lebih baik untuk kita. Agar kita lebih menghargai kebersamaan bersama keluarga dan orang tersayang yang ada di rumah.


Advertisement

Bagi kalian yang belum bisa bertemu keluarga, karena merantau atau yang lain. Jangan bersedih!

Sesungguhnya Tuhan bersama kita! Berserah lah kepada-Nya. Agar pandemi ini cepat berakhir dan bisa cepat bertemu dengan keluarga dan orang tersayang.

Dan malam ini yag kurasa sama seperti malam-malam sebelumnya, bosan, sepi tak ada teman berbagi cerita. Maka yang kulakukan seperti malam-malam sebelumnya, mencoba terlelap dengan segala keadaan. Terkadang kalau sudah tidak bisa tidur, aku berkeliling kamar, atau kadang naik ke atas tempat jemuran agar bisa melihat bulan, bintang gemintang yang bersinar dan berkata


"Alhamdulillah, aku masih diberikan umur hingga sekian. Ya Allah semoga pandemi ini cepat berlalu dan semuanya kembali seperti sedia kala. Aamiin"


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka kopi dengan kepahitannya, suka juga hal-hal manis. Seperti kamu<3

Editor

une femme libre