Jadi Anak Tunggal Enak atau Jadi Anak Tunggal, Enak?

Jadi anak tunggal sebenarnya gimana sih rasanya?

Mungkin, banyak dari kalian yang mengira bahwa kehidupan anak tunggal sangatlah menyenangkan. Mereka tidak memiliki saudara sehingga mereka tak perlu berbagi apapun dengan orang lain. Kasih sayang orang tua pun juga hanya tercurah kepadanya. Apapun keinginan mereka pasti akan selalu dituruti. Benar, stigma masyarakat tersebut memang tidak salah terhadap para anak tunggal. Akan tetapi, pernahkah kalian berpikir tentang sisi tidak enaknya dari menjadi anak tunggal? Topik kali ini akan membahas tentang "anak tunggal" dari sudut pandang anak tunggal itu sendiri.

Advertisement

Apa yang kalian pikirkan ketika kalian mendengar kata anak tunggal? Anak yang dimanja orang tuanya? Atau anak yang selalu dikabulkan semua keinginannya? Tidak salah apabila orang-orang memiliki pemikiran seperti itu, karena memang benar bahwa anak tunggal identik dengan the only child yang mana ia akan mendapat kasih sayang, perlakuan, serta perhatian yang sangat berlimpah dari kedua orang tuanya.

Dibalik kesenangan itu semua, banyak pula ketidak-senangan menjadi anak tunggal. Anak tunggal tidak memiliki saudara sehingga ia tidak memiliki teman untuk berbagi cerita. Apakah kalian berpikir ke orang tua? Benar, cara pikir kalian tidak salah, tetapi tidak semua hal bisa diceritakan kepada orang tua.

Anak tunggal seringkali menyimpan ceritanya sendirian dan akan memendam untuk seterusnya. Hal itu dikarenakan mereka sungkan apabila harus menjadikan temannya sebagai teman curhat untuk segala masalah yang mereka hadapi.

Advertisement

Kebanyakan anak tunggal sering ditinggal orang tuanya bekerja, sehingga kesendirian adalah teman baik seorang anak tunggal. Anak tunggal akan selalu dibiasakan sendiri ketika orang tua mereka pergi bekerja. Ketika mereka membutuhkan sesuatu di saat itu, mereka harus melakukannya sendiri. Hal ini mematahkan pemikiran bahwa anak tunggal adalah anak yang tidak bisa melakukan apa-apa.

Tekanan ekspektasi dari kedua orang tua juga menjadi permasalahan para anak tunggal di seluruh belahan bumi ini. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya agar menjadi orang yang sukses di masa depan. Anak tunggal tentunya akan menjadi satu-satunya harapan orang tua dan hal itu tentunya bukanlah suatu hal yang mudah bagi seorang anak.

Advertisement

Anak tunggal akan bertanggung jawab penuh akan ekspektasi orang tua yang sudah terpatok tinggi. Hal ini dikarenakan orang tua tidak memiliki anak lain yang bisa diandalkan, sehingga satu-satunya harapan adalah mereka para anak tunggal.

Seringkali para anak tunggal dibanding-bandingkan dengan anak pertama dan anak terakhir. Anak pertama merasa bahwa mereka harus menanggung beban berat dikarenakan mereka merupakan anak yang pertama lahir dan harus menjadi contoh yang baik untuk adik-adiknya.

Anak terakhir merasa bahwa mereka adalah anak yang harus siap menanggung ekspektasi (menjadi harapan) orang tua apabila anak pertama dalam keluarganya tidak bisa memenuhinya. Anak pertama sering dibandingkan dengan anak terakhir, begitu pula sebaliknya.

Tanpa kalian sadari, anak tunggal memikul beban yang lebih berat karena mereka harus berperan sebagai anak pertama dan anak terakhir. Mereka harus menjadi contoh yang baik sebagaimana anak pertama. Hal ini dikarenakan mereka merupakan anak yang pertama dan terakhir lahir. Masyarakat akan menilai keluarganya berdasarkan sikap dan perilaku anak tersebut. Selain itu, mereka juga harus siap menanggung harapan besar dari orang tua karena sudah tidak ada yang bisa diharapkan lagi sebagaimana peran anak terakhir.

Kedewasaan juga menjadi poin yang harus ditanamkan dan dimiliki oleh seorang anak tunggal. Mereka akan menjadi salah satu penentu keputusan ketika orang tua membutuhkan pertimbangan. Pola pikir dewasa harus dimiliki oleh seorang anak tunggal.

Kebiasaan anak tunggal yang sering sendirian juga menimbulkan efek positif. Efek tersebut adalah kemandirian. Para orang tua biasanya sering mengkhawatirkan jikalau anak mereka tidak bisa mandiri. Tapi realitanya, kebanyakan anak tunggal lebih mandiri daripada anak yang memiliki saudara. Mungkin dari luar tidak terlihat se-mandiri itu, tetapi itulah kenyataannya.

Bercermin dari pengalaman, anak tunggal lebih merasa siap apabila mereka harus melakukan semua hal sendirian saja, sedangkan mereka yang memiliki saudara merasa bahwa mereka sulit untuk melakukan banyak hal sendirian. Contohnya seperti saat merantau dan mereka harus tinggal sendirian. Para anak tunggal hanya merasa seperti pindah tidur karena mereka terbiasa sendirian ketika di rumah.

Jadi sebenarnya, kehidupan anak tunggal juga tidak semenyenangkan itu. Mungkin yang terlihat hanyalah bagian menyenangkannya saja dari menjadi anak tunggal. Meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa beban yang dipikul anak tunggal juga bisa dibilang sebanding dengan privilege yang mereka dapat.

Di dunia ini ada baik ada buruk, ada positif ada negatif, begitu juga pula dengan menjadi anak tunggal. Ada sisi menyenangkannya dimana kita tidak harus membagi kasih sayang orang tua dengan orang lain, ada pula sisi tidak menyenangkannya dimana hanya mereka-lah satu-satunya harapan orang tua.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis