Setiap hari, kadang kita dipaksa untuk terus-terusan baik-baik saja. Padahal suasana hati siklus pasang surut, bisa berubah tanpa bisa diduga. Kadang tiba-tiba sedih, marah, kecewa, bimbang, ngeluh, pengen nangis, pengen rebahan seharian, kehilangan semangat, gairah hidup yang sedang meredup.
Tidak setiap orang mau memahami itu. Kadang, mereka menuntut kita untuk tetap terlihat bahagia, untuk tetap semangat dan ceria. Padahal ada beberapa jenis kecamuk di dada yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata sedang mengganggu hati dan pikiran kita.Â
Tuntutan demi tuntutan datang bertubi-tubi meski tanpa disadari yang kita lakukan itu untuk sebenarnya untuk apa, untuk siapa? Kita punya hak untuk bersedih hari ini. Tanpa harus melakukan tunturan, tanpa harus menuruti paksaan. Kita berhak untuk tak baik-baik saja. Menepi sejenak dari segala hal yang dirasa menyebalkan, kita bukan robot yang bisa diatur harus melakukan apa tanpa protes jika kita ingin bersedih saja hari ini.
"Harusnya menjadi pukulan telak
Harusnya untuk sadar diri
Tidak semena-mena
Tidak harus seenaknya
Setiap orang punya keinginan
Telah diterima setiap tuntutan
Meski hak yang diterima ada saja
Ikhlas memang, sabar memang
Ada hari, hati tak baik
Ingin mengeluh saja rasanya
Jangan paksa setiap pagi baik-baik saja
Seperti tak semua harapan dikabulkan
Selalu ada yang tak diketahui, namun harusnya dimengerti."
Untuk kita yang mungkin sedang sedih hari ini, atau rasa lain yang tak bisa dijelaskan. Nikmati saja rasa itu, jangan paksa untuk bisa seperti biasa. Kadang kita butuh waktu untuk sendiri, untuk merasakan kesedihan itu. Tanpa membagi dengan sikap yang mungkin akan memalukan diri sendiri.
Waktu dan detik pun berganti apalagi suasana hati, entah berapa kali berganti hari ini. Berita-berita di televisi, postingan-postingan di media sosial, atau chat dari seseorang bisa saja membuat suasana hati berubah dengan tiba-tiba. Asalnya tertawa berubah jadi derai air mata, asalanya memiliki jadi bukan siapa-siapanya lagi.
Kehidupan penuh misteri memang, di depan kita tak bisa menebak apa yang akan terjadi hingga bisa membuat kita harus bersedih hari ini. Gaji belum turun, dimarahi bos, atau pas pulang ke rumah orangtua sudah meningal dunia. Dan yang terakhir saya alami sendiri. Bagaimana Bapak berpulang dengan tiba-tiba. Kebahagiaan berganti kesedihan.Â
Anehnya mereka memaksa untuk tetap kuat, tak membolehkan untuk bersedih. Tapi memanglah yang tak mengalami, tak akan pernah bisa mengerti.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”