Interpretasi Penonton Terhadap Drama Korea

Banyak pro dan kontra mengenai penayangan drama korea. Sebagian orang menganggap sebagai hiburan ataupun mengenal budaya dari Korea Selatan.

Di era globalisasi saat ini, masyarakat tidak hanya dapat mengakses informasi melalui tayangan televisi saja. Berkembangnya teknologi membuat banyaknya perangkat elektronik yang tercipnya, seperti komputer, laptop, dan handphone dengan segala kecanggihannya. Melalui alat-alat ini dan adanya akses internet yang memadai, kita dapat dengan mudah mengetahui informasi-informasi yang ada di seluruh dunia. Hal ini biasa kita kenal dengan istilah media digital. Media digital yang umum digunakan adalah perangkat lunak (software), seperti game, video, website, media sosial, dan masih banyak lagi.

Advertisement

Hadirnya media digital dapat berdampak positif pada masyarakat. Mereka dapat melakukan interaksi dengan orang-orang diseluruh dunia. Hal yang terpenting adalah kita bisa mendapatkan pengetahuan baru mengenai budaya-budaya mereka. Hal ini tentunya harus disikapi dengan baik. Adanya keberagaman budaya dapat dimanfaatkan untuk membangun hubungan yang baik antarnegara bukannya sebagai penghancur satu sama lain.

Saat ini, telah banyak kita lihat bentuk usaha pengenalan budaya dengan memanfaatkan media digital melalui iklan, film, drama yang dapat ditonton di televisi ataupun platform online. Mereka menampilkan kebudayaan lokal dalam karyanya, seperti tarian, upacara adat, lagu daerah, budaya sehari-hari, maupun makanan-makanan yang biasa disajikan pada hari-hari besar. Maka dari itu, mudah bagi kita untuk mengetahui budaya-budaya dari negara lain.

Karya yang saat ini menjadi tren salah satunya di Indonesia adalah drama korea. Drama korea adalah serial drama yang berasal dari korea selatan. Drama ini biasanya berisi 12-24 episode. Genre yang disajikan juga beragam, seperti laga, sejarah, sekolah, kedokteran, hukum, rumah tangga, komedi, ataupun horor. Alur ceritanya yang tidak mudah ditebak membuat drama ini memiliki banyak peminat mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Selain itu, drama korea menghubungkan emosi dengan para penontonya. Oleh karena itu, banyak penonton yang kemudian membagun keyakinannya atas drama yang sedang ditontonnya. Ini seolah-olah membawa penonton pada alur ceritanya. Hal tersebut membuat banyak orang menjadikan drama korea sebagai pelarian ketika sedang rehat dari pekerjaan mereka.

Advertisement

Akan tetapi, banyak pro dan kontra mengenai penayangan drama korea. Sebagian orang menganggap bahwa drama ini dapat dijadikan sebagai hiburan ataupun mengenal budaya dari korea selatan. Mereka menganggap bahwa tidak ada salahnya sesekali menontonnya. Di sisi lain, sebagian orang menganggap bahwa adanya drama korea dapat mengikis budaya asli indonesia. Banyak penggemar yang kemudian menirukan fashion, gaya hidup, ataupun budaya lain setelah menonton drama tertentu. Selain itu, beberapa orang juga menganggap bahwa menonton drama korea membuat seseorang menjadi lupa dengan kewajibannya dalam beragama. Mereka sangat mengekang jenis tontonan seperti itu.

Pada tahun 2019, warganet terutama penggemar film dan drama korea digegerkan dengan pernyataan salah satu ustadz. Awalnya ada jamaah yang bertanya melalui surat apa hukumnya menggemari, menyukai fil korea? Kemudian, ustadz pun menjawab bahwa orang korea adalah orang kafir, tak sunat, tak mandi wajib, berzina kerjanya. "Jangan suka sama orang kafir. Siapa yang suka kepada orang kafir, maka dia bagian dari kafir itu. Condong hatinya kepada orang kafir,"  kemudian ustadz itu pun juga menyarankan untuk menonton qori bagi laki-laki dan qoriah bagi perempuan. Beliau mengatakan kepada jamaahnya untuk tidak lagi menonton sinetron-sinetron Korea. Rusak. Nanti apa yang kita tonton akan datang pada sakaratul maut. Saat kita sekarat, datanglah artis-artis Korea, Sanjay Dutt, Amitabh Bachchan. datang semua ujarnya.

Advertisement

Video tersebut kemudian membangun interpretasi warganet. Mereka berpikir bahwa ustadz tersebut tidak menyukai adanya drama korea. Mereka pun memberikan komentar-komentar yang tidak menyetujui jawaban ustadz tersebut. Ada yang berkomentar bahwa meskipun mereka menonton drama korea, tetapi mereka tidak meninggalkan kewajibannya sebagai muslim. Ada pula yang merasa heran mengapa masih ada artis-artis yang mengundang beliau unntuk ceramah padahal masih ada yang lebih adem dan damai.

Dari kasus di atas ada dua interpretasi yang dapat kita lihat, yaitu ustadz yang menginterpretasikan drama korea sebagai hal yang bertantangan dengan agama dan penonton yang menginterpretasikan ustadz yang menciptakan kegaduhan.

Kesimpulannya, penonton tidak seharusnya menginterpretasikan film dan drama korea, ataupun tayangan yang menayangkan kehidupan luar negeri sebagai perusak agama ataupun budaya lokal. Sebagai penonton kita seharusnya mengambil nilai-nilai positif yang terkandung dalam film tersebut, seperti nilai budaya. Lagipula, kita menonton drama korea tidak semata-mata karena menyukai orangnya, namun seringkali alur ceritanya yang bagus. Para penonton seringkali merasa terikat secara emotional dengan drama tersebut. ini terjadi karena mungkin orang indonesia memiliki selera romansa atau komedi yang sama dengan korea selatan. Selain itu, budaya-budaya yang ditampilkan dalam drama tersebut juga dapat menambah wawasan kita terhadap budaya di sana. Oleh karena itu, peonton seharusnya menginterpretasikannya sebagai penambah pengetahuan dan hiburan.

Bagi penonton yang menyaksikan tayangan ustadz tersebut, juga tidak seharusnya yakin bahwa ustadz tersebut hanya menimbulkan kegadukan. Akan tetapi, ustadz tersebut menjawab dari sudut pandangnya. Tidak heran bahwa beliau akan memiliki pendapat yang berbeda dengan kita. Setiap penonton memiliki keyakinan dan interpretasi yang berbeda-beda. akan tetapi, penting bagi kita untuk lebih kritis dalam menonton tayangan tertentu. Kita tidak seharusnya terbawa pada opini yang membuat suatu hal menjadi perdebatan. Memikirkan dan memastikan bahwa informasi yang kita dapatkan benar adanya atau tidak.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini