Saat ini banyak orang yang memilih untuk berinvestasi dengan harapan agar dapat mendapatkan keuntungan dari modal yang ia tanamkan pada investasi tersebut. Tak hanya demi keuntungan para investornya saja, namun investasi juga dapat membantu pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
ALAMI berani tampil beda dengan menggabungkan peraturan-peratuan fintech konvensional dengan fintech syariah yang berdasar pada Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) Nomor 117/2018 tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah.
Investasi yang paling umum dikalangan masyarakat ialah investasi berupa emas, deposito, serta saham. Namun, terdapat satu instrumen investasi yang dapat dilakukan dengan mudah dan praktis karena dapat dilakukan dengan hanya menggunakan smartphone saja.
Kini telah hadir Alami Syariah yang menyediakan layanan investasi berupa Peer to Peer Lending atau biasa dikenal P2P Lending. ALAMI banyak dipercaya oleh para investor untuk mendanai modal investasi mereka. Sebab, investasi dana dengan instrumen Peer to peer Lending dapat dilakukan mulai dari nominal ratusan ribu rupiah saja, sehingga sangat cocok untuk menjadi alternatif investasi bagi para investor yang ingin menginvestasikan uang mereka.
Selain itu, instrumen investasi Peer to peer Lending juga memberikan banyak keuntungan dan kemudahan bagi para investor. Keuntungan tersebut menjadi alasan mengapa Peer to peer  Lending dipilih sebagai instrumen investasi oleh para investor.
Beberapa keuntungan yang didapat melalui investasi dengan menggunakan instrumen P2P Lending ialah sebagai berikut.
- Dana dapat cair dengan cepat tanpa proses yang rumit. Pencairan dana ini juga memberikan keuntungan bagi para peminjam untuk mendapatkan dana yang mereka pinjam dengan secepatnya. Bahkan, dana dapat cair hanya dalam kurun waktu 2×24 jam saja. Selain itu, P2P Lending juga dikenal sebagai kategori pinjaman tanpa jaminan, sehingga sangat memudahkan para peminjan.
- Investor dikatakan mampu mendapatkan imbalan yang tinggi dalam rentang waktu yang relatif singkat bila dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Pertahunnya, investor dapat meraih imbalan sebesar 12-19,99%. Tentu hal ini menjadi tawaran yang menarik bila berinvestasi melalui instrumen P2P Lending.
- P2P Lending memberikan diversifikasi untuk menurunkan risiko di pendanaan P2P Lending. Bila salah satu instrumen investasi dikatakan kurag baik, maka masih ada instrumen investasi lainnya yang dapat memberikan keuntungan yang lebih tinggi.
- P2P Lending juga memudahkan peminjam karena tidak dibebankan dengan persyaratan yang rumit. Biasanya, seorang peminjam akan disulitkan dengan persyaratan yang cukup rumit bila ingin mengajukan pinjaman melalui bank atau lembaga keuangan lainnya. Namun dengan menggunakan P2P Lending, peminjam biasanya hanya diminta untuk melengkapi data diri saja sebagai syarat untuk meminjam uang
Selain memberikan keuntungan dan kemudahan investasi melalui instrumen P2P Lending, ALAMIÂ juga membantu para penggunanya untuk mengelola pendapatan pasif yang mereka miliki. Sebab, pendapatan pasif bila tidak dikelola dengan efektif dapat membawa kerugian yang dapat dirasakan suatu saat nanti.
Umumnya, pendapatan pasif dapat dihasilkan melalui berbagai macam sumber. Misalnya tabungan, deposito berjangka, investasi sukuk ritel, trading, penghasilan bisnis, investasi properti, investasi saham, hingga investasi P2P Lending.
Maka dari itu, ALAMI berusaha untuk membantu penggunanya dalam meningkatkan kenyamanan keuangan, agar dana pasif yang dimiliki dapat dikelola dengan baik dan efektif agar tidak mudah habis dengan cepat, karena pendanaan pasif ini dapat menjadi dana cadangan bila suatu saat dibutuhkan.
Nah, mulai sekarang jangan ragu untuk berinvestasi melalui instrumen P2P Lending ya, Sobat Hipwee. Sebaiknya, lakukan investasi P2P Lending bersama ALAMI karena telah banyak dipercaya oleh para investor dan akan membantu memudahkan investor untuk melakukan pendanaan investasi.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”