Berdamai dengan Insecure Seiring dengan Berkembangnya Teknologi dan Informasi

bye-bye insecure


“Wah, cantik banget! Aku mah apa~"

Advertisement

“Kok dia selalu bahagia banget ya hidupnya, kok aku gini-gini aja nggak ada berkembangnya?”


Kata-kata tersebut sering sekali kita batinkan atau ucapkan kepada orang lain yang dirasa "lebih" dari kita. Secara tidak sadar hal ini menjadi sebuah persoalan dalam kehidupan seseorang, yang pada zaman sekarang dikenal dengan perasaan insecure.

Apa sih insecure itu? 

Advertisement

Dikutip dari laman Alodokter, insecure adalah keadaan dimana seseorang merasakan cemas, tidak aman, dan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap dirinya sendiri. Nah, adanya perasaan insecure yang dirasakan berulang-ulang, akan berdampak kepada kesehatan mental seseorang, yang mana timbul perasaaan tidak percaya diri, merasa diri paling rendah dari yang lain, dan ketidakmampuannya untuk melakukan sesuatu. Bayangkan ketika setiap orang merasakan insecure, kesehatan mental seseorang digeruk dan menjadi tidak berkembang, yang nantinya membahayakan kepada diri seseorang.

Persoalan insecure pada masa sekarang sedang maraknya terjadi pada generasi muda, baik laki-laki maupun perempuan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi yang meluas, perasaan insecure juga semakin berkembang. Sekarang dengan media, orang-orang berlomba-lomba untuk menunjukkan kelebihan yang dimiliki dibandingkan kekurangannya. Hal ini mengiring stigma dan pikiran perorangnya bahwa hidupnya tidak se-perfect seperti yang ditunjukkan oleh media. Sehingga menimbulkan perasaan dan pikiran “kok bisa, kenapa aku nggak bisa, dan berbeda” yang semakin besar.

Advertisement

Adapun latar belakang timbulnya perasaan insecure, berbeda-beda antar manusia satu dengan yang lain. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan informasi yang diiringi dengan modernisasi, menambah jalan lebih luas kepada timbulnya perasaan insecure dan perbandingan perbedaan antar orangnya.

Untuk melihat lebih dalam tentang efek perkembangan teknologi dan informasi terhadap perasaan insecure, yuk let’s go kita bahas bersama. Teknologi yang semakin canggih dan terjadinya modernisasi, membuat orang menjadi terus terpacu untuk melihat dan mendengar melalui berbagai media dan mematok tingkatan pencapaian dalam hidupnya pada sisi terbaik saja, tidak melihat sisi lain dari hal tersebut.

Setiap orang memiliki ekspektasi tinggi terhadap dirinya sendiri baik kehidupan, pekerjaan, dan fisik. Ketika Ia melihat dan mendengar adanya orang lain yang mampu melewati batas ekspektasi yang dimiliki, seketika berpikir bahwa Ia tidak aman dan akan menjadi terburuk. Ini dapat melatarbelakangi timbulnya perasaan insecure yang membawa seseorang kepada keadaan tidak percaya diri kepada capaian yang dimilikinya.

Hal tersebut ditambah dengan banyaknya komentar dan informasi melalui dunia maya memicu setiap orangnya ingin terlihat perfect di segala hal. Ironinya hal ini diterapkan di dunia nyata, yang memudahkan timbulnya pengotakan, perbedaan, dan perbandingan antara satu orang dengan yang lain. Adanya pengaruh teknologi mengarahkan segala macam alat, bahan, cara yang berfungsi mengubah manusia menjadi perfeksionisme. Misalnya dalam melihat warna kulit, warna kulit putih selalu diibaratkan rupawan dan baik dibandingkan warna kulit hitam atau kecoklatan.

Standar seseorang mulai beralih menuju warna kulit yang berwarna putih sehingga ketika seseorang dengan kulit berwarna agak kegelapan, akan mencoba berbagai cara untuk bisa memiliki kulit putih. Akibatnya, bagi sebagian orang yang merasakan kurang mencapainya dapat menimbulkan perasaan insecure. Terlihat jelas bahwa pada masa sekarang ini segala sesuatunya dilihat dari sudut perbedaan serta perbandingan yang terus menerus dengan orang lain, hal itu akan berdampak kepada mental breakdown dan merusak anak bangsa.

Oleh karenanya, generasi sekarang perlu menanamkan dalam dirinya untuk selalu mencintai diri sendiri tanpa harus membanding-bandingkan dengan orang lain, dan dengan adanya kemauan dari diri sendiri untuk aktif seperti melakukan dan mengikuti sosialisasi atau seminar yang mengarah kepada motivasi masyarakat untuk bersyukur dengan segala yang ada di hidupnya.

Selain itu, juga bisa memanfaatkan perkembangan teknologi dan infomasi itu sendiri, dengan mengunakan media apapun untuk belajar bersyukur seperti mencari konten Instagram, TikTok, lagu, televisi, dan buku yang menyajikan tentang motivasi hidup dan cinta kepada segala sesuatu yang ada di diri sendiri.

Media juga bisa digunakan sebagai sarana mengkomunikasikan tentang insecure dan pentingnya untuk menyanyangi diri sendiri tanpa harus berpatokan kepada orang lain. Sehingga semua orang dapat belajar tentang memaknai insecure dan diri sendiri. Salah satu penggunakaan media yang telah digunakan yaitu dengan adanya film Imperfect, yang mengajarkan kepada semua orang bahwa orang tidak perlu menjadi perfect untuk bisa bahagia.

Mensyukuri apa yang telah dimiliki sudah sangat cukup mencapai kebahagian tersebut. So, mari kita katakan bye-bye insecure!

Referensi:

Alodokter. (2020, 1 Juli). Sering Merasa Insecure? Ini Cara mengatasinya. Diakses pada 22 Oktober 2020, dari https://www.alodokter.com/sering-merasa-insecure-ini-cara-mengatasinya. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswi Antropologi, Universitas Brawijaya

Editor

Not that millennial in digital era.