Ini adalah sebuah tulisan tentang seorang yang sedang dilanda perang batin. Hidupnya dulu terlampau mengenaskan, hatinya retak bak tanah pada musim kemarau, harapnya jatuh sejatuh-jatuhnya menuju jurang kekecewaan. Lebih dari itu, pikirannya seakan kosong tak bersisa sebutir debu pun. Ya, seorang pejuang cinta yang dikalahkan oleh masa, namun masih memendam asa. Bukan tulisan keluh kesah layaknya status facebook anak putus cinta, melainkan ungkapan yang kian lama kian menngobrak abrik belenggu jiwa. Aku ataupun kamu yang membaca ini mungkin pernah mengalami. Kalau kalian pikir ini adalah tulisan mengenai asmara dan penuh akan cinta, maka yang kalian duga itu benar, sebagiannya. Bagian lainnya adalah makna lain dari rantai kehidupan. Bukan melulu soal cinta. Ya, kata itu baru saja saya dapatkan setelah mengalami tragadi cinta. Tapi benar kok, ini tak melulu soal cinta.
Seandainya semua kisah cinta berakhir bahagia bagai cerita Cinderella, mungkin film fenomenal Titanic tak pernah bisa menghiasi layar kaca.
Rasa menimbulkan cinta. Cinta menyulut luka. Luka membekas menjadi trauma. Hidup seakan tak miliki makna, semu, perlahan pudar meninggalkan sakit tak berhingga. Oke, agak terlalu puitis sekarang. Percayalah, kamu, aku, kita, apapun bentuk rupanya pernah merasakan cinta. Cinta monyet, cinta segitiga, cinta tak berbalas, cinta diam dan berbagam varian macam cinta. Kenapa harus dimulai dengan kata cinta, karena tulisan ini bermula dari sebuah bencana yang berakar dari cinta. Tentu dari sudut pandang saya sendiri, yang mungkin memiliki sudut pandang yang sama atau lebih kasarnya kalian para korban kekejian cinta bisa mengangguk bersama.
Bermula dari (katanya) cinta, kebanyakan dari kita melihat dunia begitu indah rupawan. Cinta memanglah anugerah. Tak ada yang salah dengan cinta. Semua memiliki hak untuk mencinta. Masalahnya kadang cinta tak hanya memperlihatkan yang indahnya saja, kadang ada sisi gelap dari cinta yang bila dirasa akan bikin pilu di dada. Ironisnya, terkadang cinta bisa menjadi sebab sebuah malapetaka, bencana, maupun hal buruk lainnya. Bunuh diri karena cinta, membunuh karena cinta (katanya) dan berbagai sebab dari cinta yang melahirkan sebuah bentuk kejahatan. Semakin dipikir-pikir cinta bagaikan pisau bermata dua. Kau bisa menggunakannya untuk membuat orang lain bahagia atau sebaliknya, buat ia menderita.
Ya, cinta seperti hantu. Semua orang membicarakannya, tetapi sedikit sekali yang benar-benar pernah melihatnya. -Tere Liye
Berawal dari sana banyak permasalah muncul seterusnya. Karena cinta ada kehidupan lain yang terbengkalai. Pendidikan, keluarga, persahabatan menjadi korbannya. Dalam hal ini mungkin cinta yang terlalu menitik beratkan pada cinta lawan jenis. Ya memang itulah kodratnya. Para remaja yang akhirnya merasakan sayatan pedih dari cinta akhirnya menderita kerugian yang tak berhingga. Memengaruhi kehidupan lainnya yang dijalani. Ini tak melulu soal cinta. Tentang kata so sweet tiap malam, "I Love You" di bulan Februari atau jalan-jalan berdua ke taman safari, ini juga tentang membagi waktu hidup. Untuk menjalani segala sesuatu yang tak peduli cinta ada ataupun tak ada yang memang harus dijalani. Waktu tak akan rehat menjenguk hati yang terluka dan bilang : "kutunggu sampai sembuh yah", tidak, ia terus berjalan.
Ada hal yang perlu dikuatkan pula. Kini hati itu harusnya mulai tegar. Sekarang saatnya menata hal yang lain. Hati yang dulu berantakan, yang entah dimana kepingannya berceceran, harusnya sudah rapi untuk menyambut cinta lagi. Tentu dengan benda dan ornamen lain yang menghiasi. Hidup memang tak melulu soal cinta. Ada masa yang perlu dipersiapkan untuk kedepannya, ada orang yang perlu dibanggakan di masa tuanya ada banyak yang bisa diperlakukan layak dan diberikan perhatian selain si pembawa cinta.
Layaknya sebuah tempat tinggal, hidup ini berisi banyak kamar dan segala yang menghiasinya. Ada kamar keluarga dengan hiasan orang tua dan kerabat di dalamnya. Ada kamar persahabatan dengan ornamen memori kenakalan dan kebersaman pada masanya. Ada kamar kebanggaan dengan berbagai macam pencapaian yang memenuhinya. Serta tak lupa di atas itu semua, ada dinding dan atap kokoh yang menopang dan melindungi semua yang ada didalamnya, yang bernama cinta dan kasih sayang.
Perbaiki dan hiasi segala ruang kamar tersebut sebaik dan seindah mungkin. Karena tanpa disadari, tanpa perlu diundang sebenarnya ada cinta yang menjaga agar kita tetap di jalan yang tepat. Kasih sayang dari Sang Pencipta tak perlu diragukan lagi keabsahannya. Bagi-Nya, cinta tak akan pernah habis bagi hamba yang tulus menjalani segala kehidupannya. Menerima dan berusaha sebaik mungkin dalam menegakkan langkah perjalan hidup yang diberikan oleh Sang Maha Kuasa. Sakit dan terluka memang meremukkan dada melemahkan jiwa, tapi setelah itu semua ada jiwa besar yang lebih hebat dari sebelumnya.
Hidup memang tak melulu soal cinta. Karena segala mengenai cinta tak melulu hanya tentang aku dan kamu, dia dan ia atau kita. Cinta dapat berbagai macam bentuknya. Kadang hanya kita tak sadar akan kehadirannya. Bagi kalian dan mungkin saya yang merasa teriris oleh cinta dan merasa hidup ini hampa tanpa cinta bagai taman tak berbunga. Tak mengapa, mari lihat ada kehidupan dalam diri kita yang perlu cinta dari kita untuk dijalani. Seiring berlalunya waktu, cinta yang ditunggu pasti akan datang menyambutmu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.