Inilah Alasan Mengapa Seorang Remaja Perlu Mengenali Tentang Konsep Diri

Masa remaja merupakan masa peralihan dimana seseorang mengalami perubahan yang berada di antara anak-anak dan dewasa serta ditandai dengan perubahan fisik, biologis, perilaku, kognitif dan emosionalnya. Pada tahap ini remaja membutuhkan seseorang yang cukup dekat dengannya untuk mengenali seberapa jauh dirinya sendiri. Konsep diri dibentuk dan dikembangkan melalui pengalaman dan hubungan dengan orang lain. Oleh karena itu, untuk menganali konsep diri dibutuhkan komunikasi yang merupakan bagian dari proses berkelanjutan selama kita hidup.

Advertisement

Konsep diri adalah persepsi atau pemahaman seseorang mengenai kemampuan atau prestasi yang dimilikinya. Pada saat ini, banyak anak remaja yang belum paham tentang konsep diri. Padahal, konsep diri sangat dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari para remaja. Berbagai aspek mengenai konsep diri dibentuk oleh perspektif orang terdekat, komunikasi dengan orang lain, penilaian langsung dan masih banyak lagi.

Seseorang yang mampu menumbuhkan konsep dirinya menjadi konsep diri yang baik akan memiliki kepribadian yang positif dan akan mengarah pada perilaku yang positif juga. Namun, sebagian orang juga tidak mampu membangun konsep diri yang positif, sehingga mereka cenderung melihat diri mereka sebagai tidak berdaya, lemah, gagal, tidak disukai, tidak kompeten, dan lain-lain. Hal ini tentunya sangat merugikan bahkan orang-orang disekitarnya pun akan terkena dampaknya. Berikut yang bisa mempengaruhi konsep diri seseorang adalah :

Orang Tua

Orang tua memiliki pengaruh yang besar terhadap remaja karena memiliki kontak sosial paling awal. Orang tua memberikan informasi yang permanen tentang individu, mereka juga menetapkan ekspektasi untuk anak-anak mereka. Orangtua juga mengajari anak-anak bagaimana mengevaluasi diri mereka sendiri.

Advertisement

Teman Sepantaran

Kelompok teman sepantaran merupakan orang kedua setelah orang tua terutama mempengaruhi konsep diri anak. Karena pada saat ini, seorang teman berpengaruh dalam interaksi sosial. Masalah penerimaan dan penolakan kelompok teman sebaya juga mempengaruhi anak-anak lain.

Masyarakat

Masyarakat tentunya memiliki ekspektasi tertentu dari seseorang. Harapan ini masuk ke dalam diri individu dan individu itu akan berusaha dalam memenuhi usaha tersebut.

Advertisement

Proses pengasuhan dan interaksi dari orang lain membantu seorang remaja untuk mengembangkan konsep diri. Proses komunikasi yang berjalan membantu untuk belajar dan mengambil perspektif masyarakat (baik dari orang terdekat maupun orang lain secara umum). Penilaian reflektif, penilaian langsung, dan skrip identitas adalah contoh proses komunikasi yang membentuk sudut pandang dalam diri kita. Penilaian reflektif merupakan pemahaman diri kita terhadap orang lain yang berpengaruh pada cara kita memandang diri sendiri. Bagi kita, orang lain adalah bentuk cerminan dan menciptakan perasaan kita terhadap diri sendiri. Penilaian yang kita terima dari orang lain dapat memperlihatkan kapan perilaku kita tidak disukai oleh mereka.

Teman sepantaran juga memperlihatkan persepsi mereka kepada kita.  Ketika kita bermain dengan mereka, secara otomatis mereka akan memberikan penilaian yang memengaruhi bagaimana cara kita memandang diri sendiri. Poin penting yang harus dimengerti mengenai penilaian reflektif adalah orang lain bertindak sebagai uppers, downers dan vultures. Jika orang lain bertindak sebagai uppers, maka mereka cenderung memberikan penilaian yang baik kepada diri kita dan tentunya kita akan merasa bahagia terhadap perasaan yang kita rasakan.

Kebalikannya dari uppers, jika orang sudah bertindak sebagai downers maka ia justru akan menjatuhkan dan memberikan pandangan yang buruk terhadap diri kita. Kita pun akan merasa kurang percaya diri dan rendah diri terhadap kemampuan yang kita miliki. Poin yang terakhir adalah vulture. Tipe yang terakhir ini cenderung lebih parah dibandingkan dengan downers karena ia bukan hanya menyampaikan pendapat negatif melainkan juga menyerang konsep diri yang kita miliki. Mereka akan selalu memanfaatkan kelemahan kita dan hanya fokus pada kekurangan.

Proses komunikasi yang membentuk sudut pandang dalam diri kita yang kedua adalah penilaian langsung. Penilaian langsung merupakan bentuk komunikasi yang menjabarkan diri kita sendiri dengan cara memberikan identitas langsung terhadap karakteristik kita. Misalnya, seorang teman sebaya sedang berkomunikasi dengan temannya tentang apa yang boleh dilakukan setelah sehabis putus cinta.

Biasanya, seorang teman sejati akan memberikan saran, menasehati dan juga menghibur kepada remaja tersebut. “kamu tidak boleh larut dalam kesedihan dan berubahlah menjadi orang yang lebih baik. Suatu saat kamu akan menemukan pasangan yang menerima dirimu apa adanya.” Akhirnya, sang remaja pun menerima saran dari teman sebaya tersebut. Lewat penilaian langsung pun seorang remaja belajar tentang nilai apa saja yang dapat mereka miliki dan membentuk karakteristik yang mereka inginkan terhadap diri sendiri.

Contoh proses komunikasi yang membentuk sudut pandang dalam diri kita yang ketiga adalah skrip identitas. Skrip identitas adalah kaidah hukum dalam kehidupan yang membentuk identitas manusia tersebut. Skrip identitas seorang manusia terbentuk sejak anak usia 4 sampai 5 tahun. Karena jika dibentuk sejak kecil, seorang remaja akan menanamkan pemahaman yang diberikan oleh orang yang sudah cukup umur.

Berbeda dengan seorang remaja, kebanyakan orang dewasa bisa memilah-milah skrip identitas yang diberikan kepada orang lain. Orang dewasa juga bisa menyamakan skrip identitas yang diberikan orang lain jika tidak sesuai dengan dirinya. Lalu bagaimana seorang remaja akan mengembangkan konsep diri yang dimilikinya? Menurut Julia T. Wood, ada beberapa cara yang meliputi pengembangan konsep diri yaitu :


Menentukan Tujuan yang Realistis dan Wajar


Bersikap adil kepada diri sendiri juga dibutuhkan suatu usaha untuk menerima diri apa adanya. Jika ingin meningkatkan diri menjadi yang lebih baik, hal pertama yang harus dilakukan adalah harus banyak bersyukur dengan situasi dan kondisi saat ini. Apabila kita melakukan suatu usaha, kita harus mengubah sudut pandang terhadap diri sendiri dan berusaha lebih baik lagi agar saat kita menyusun tujuan dapat menjadi seseorang yang realistis dan dapat terlaksana.


Mencari Situasi yang Mendukung untuk Mencapai Tujuan


Mencari situasi mendukung untuk mencapai impian yang diwujudkan diperlukan menciptakan lingkungan yang memengaruhi suasana hati dan fikiran. Seperti yang sudah dijelaskan peranan ”uppers” , kita bisa menjadi peran tersebut tanpa perlu bantuan orang lain. Misalnya saat kita butuh penyemangat, maka kita bisa menyemangati diri sendiri dan condong kearah kemampuan kita yang lain agar memberikan penghargaan bagi diri kita. Carilah suka dan duka serta kondisi yang memungkinkan untuk meningkatkan kepercayaan diri anda untuk berubah

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini