Inilah Alasan Kenapa Orang Suka Bengong dan Cara Mengatasinya

Jangan kebanyakan bengong ya… Gak bagus, kata orang tua kita.

Advertisement

Iya, bengong. Alias sawan. Terasa “blank” aja, terdiam seperti kehilangan akal. Akhirnya ngelamun. Akhirnya, terbengong-bengong hehe. Coba deh praktikin, saat kita terbengong sambil ngaca …

Agak aneh sih. Zaman udah makin maju. Teknologi makin canggih. Pendidikan juga makin tinggi. Tapi sekarang, makin banyak juga orang yang bengong. Di jalan, di bus, di mobil, di sekolah, di kantor — bengong. Kenapa sih kamu kebanyakan bengong? Gak tahu lagi apa yang dibengongin hehe.

Dulu, memang banyak orang bengong. Tapi sebabnya jelas. Pacarnya direbut orang, langsung bengong. Di rumah sendirian, gak tahu apa yang mau dikerjain akhirnya bengong. Pengen jajan tapi gak ada duit, jadinya bengong doang. Iya bengong. Seperti kita sedang nonton sulap, merasa aneh dan merasa kok bisa ya. Itulah bengong. Itu dulu, bengong kayak gitu gejalanya.

Advertisement

Tapi sekarang, bengong udah makin dahsyat. Orang bengong makin banyak kayaknya. Gak tahu atas sebab apa? Orang bengong kalo ditanya jawabnya gak nyambung. Orang bengong tatapannya kosong. Gak jelas, apa yang ada di pikirannya. Kadang serem juga ngelihat orang bengong sekarang. Matanya melotot tapi pemikirannya kosong. Alias bengong.

Terus kenapa bisa kebanyakan bengong ya?

Advertisement

Agak susah jawabnya. Karena yang tahu pasti adalah orang yang bengong itu sendiri. Sayangnya, orang kalo lagi bengong susah ditanya. Abis jawabannya malah gak nyambung. Pernah gak ngobrol sama teman yang lagi bengong? Nah kayak gitu deh ….

Kebanyakan bengong. Atau bengong doang. Entahlah, mengapa bisa terjadi?

Tapi kalo ditelusuri, mungkin sekarang banyak orang bengong karena kebanyakan mengkhayal. Kebanyakan mikirin yang gak-gak. Bengong bukan karena diputusin pacar. Atau karena dapat nilai jelek di sekolah atau di kampus.

Tapi bengong karena mikirin hal-hal yang gak terjangkau oleh diri sendiri. Atau malah bengong mikirin orang lain yang hidupnya lebih baik dari kita. Bengong ngurusin orang di luar diri kita sendiri. Bengong karena lupa pada diri sendiri harus berbuat apa. Yah kalo begitu keadaannya, mau diapain lagi. Pantes aja jadi sering bengong.

Kebanyakan bengong. Mikirin keinginan yang belum bisa dicapai. Bengong karena senang berfantasi. Terbuai khayalan atau mimpi. Gak mampu berhadapan dengan realitas. Ya udah, bengong lagi deh jadinya. Kadang kita suka kasihan ama "tukang bengong".

Jadi apa dong yang harus kita lakukan biar gak bengong?

Sudahlah, gak usah bengong. Jauhi kebanyakan bengong. Bersegeralah berteman dengan realitas. Karena bengong itu penyakit mental. Hanya mempercepat penuaaan, bikin kita makin pikun. Dan gak akan mengajak kita berdamai dengan realitas. Bahkan kata banyak orang, bengong itu sepersepuluh dari gila hehe. Serem banget ya.

Jadi buat apa kebanyakan bengong. Sungguh menyita waktu. Hadapi dan jalani saja yang bikin kita bengong. Gak perlu bengong, karena hidup itu gampang kok. Kalahkan kemarahan dengan cinta kasih. Kalahkan kejahatan dengan berbuat baik Kalahkan kesombongan dengan sifat jujur. Sederhana, tapi kalo dijalanin pasti beres.

Buat apa bengong. Karena "You do not live at once. You only die once and live every day – Kamu tidak hidup sekali. Kamu hanya mati sekali dan hidup setiap hari". Maka, gak perlu kebanyakan bengong.

Kebanyakan bengong itu negatif. Tinggalkanlah. Lebih baik kebanyakan baca, kebanyaan nulis. Atau paling gak, kebanyakan ngaji. Itu lebih baik daripada kebanyakan bengong. Dan sekarang katakan, “selamat tinggal bengong”.

#BelajarDariOrangGoblok

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pekerja alam semesta yang gemar menulis, menulis, dan menulis. Penulis dan Editor dari 28 buku. Buku yang telah cetak ulang adalah JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, dan Antologi 44 Cukstaw Cerpen "Surti Bukan Perempuan Metropolis". Konsultan di DSS Consulting dan Dosen Unindra. Pendiri TBM Lentera Pustaka dan GErakan BERantas BUta aksaRA (GeberBura) di Kaki Gn. Salak. Saat ini dikenal sebagaipegiat literasi Indonesia. Pengelola Komunitas Peduli Yatim Caraka Muda YAJFA, Salam DAHSYAT nan ciamik !!

6 Comments