Mama, Ayah, Maaf Aku Gagal

Munkin aku tak bisa menjadi sehebat mimpi kedua orang tuaku, tapi aku akan selalu berjuang untuk membahagiakan mereka.

Waktu itu aku ingat sekali, aku sedang melawan depresiku. Kepalaku yang sangat bingar kala itu membuatku menangis setiap hari.

Advertisement

Bagaimana tidak? Tidak ada yang sangat jahat kepada diriku kecuali diriku sendiri. Itulah yang bisa aku ucapkan ketika aku mengingat betapa buruknya kepalaku menghardik diriku sendiri kala itu.

Keadaan waktu itu sangat pilu, aku ditinggalkan oleh orang yang justru amat aku percayai dan aku butuhkan.

Ketika itu, aku seolah diberikan Tuhan sedikit harapan untuk berkuliah tetapi aku tidak bisa pergi ke sana karena permasalahan biaya. Satu lagi, kampus yang aku coba demi membanggakan hati kedua orang tuaku nyatanya gagal aku capai.

Advertisement

Ketika kehidupan seolah memukulku dan menempatkanku sebagai seorang pecundang, orang yang aku percaya akan menemaniku waktu itu juga pergi seperti tak ingin mengenalku kembali.

Hancur? Sudah pasti,  Terlebih ada lagi banyak rasa sakit yang tidak bisa aku ceritakan di sini.

Advertisement

Semua itu membuatku sangat takut, aku gemetaran ketika mengingat semuanya.

Aku adalah anak yang sangat takut jika aku mengecewakan kedua orang tuaku, aku selalu memaksa diriku untuk bisa melakukan apapun demi kebahagiaan mereka.

Pada saat itu, aku menghadapi semuanya sendirian, betapa mati rasanya lidahku ketika aku harus mengucapkan Maaf, Mah, Yah, aku gagal.

Aku menangis, aku hampir kehilangan akal, aku tak tahu ada apa di dunia ini, aku tak bisa memikirkan keadaanku, aku hanya tahu bahwa hidupku menyedihkan, itu saja.

Namun, pada akhirnya, Ayahku menyadarkanku, dengan suara yang tegas ia membuatku tersontak hingga aku bisa mengangkat lagi kepala murungku.


Ayahku mengatakan Bangkit ! Ayah dan Mama nggak pernah kecewa jika kamu gagal. Ayah dan Mama cuma kecewa kalo melihat anaknya menyerah


Mulai saat itu, aku berusaha mempelajari kesehatan mental, aku berusaha menyembuhkan lukaku, kemudian aku bertemu dengan Hipwee Community. Waktu itu sekitar bulan Januari, event pertamaku adalah HCC Catatan Akhir Tahun. Kemudian, aku juga selalu berusaha mengikuti setiap Hipwee Challenge yang dibuat. Selain itu aku tetap menulis dan mencurahkan perasaanku di Hipwee. Aku belajar bercerita, belajar membagikan apa yang aku pelajari, dan aku juga belajar untuk berkarya.

Sampai akhirnya, aku mendapatkan e-mail dari Hipwee bahwa aku terpilih menjadi Kreator Terbaik bulan Februari.

Hal itu sangat membuatku senang. Aku mendapatkan berbagai hal dari Hipwee, pengalaman, banyak merchandise yang aku dapatkan dari memenangkan beberapa challenge, teman baru, dan banyak sekali hal lainnya.

Dengan ini aku akan terus berusaha untuk selalu berkarya, membagikan pengalaman dan juga ilmu yang aku dapat untuk orang lain.

Semoga kelak aku bisa menjadi orang yang lebih bermanfaat, lebih menginspirasi, serta banyak memberikan hal positif untuk orang lain.

Dari sekian banyaknya petuah di hidup ini, terkadang kita hanya butuh satu hal,


yakni jangan pernah menyerah


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

if one day i was gone, and then u miss me, just read my writing, cause i was in there.