Mahasiswa merupakan sebutan bagi seseorang yang sedang menempuh pendidikan pada jenjang perguruan tinggi baik di universitas, institutusi, atau akademi. Itulah pengertian yang akan seseorang dapatkan apabila mencari arti dari mahasiswa di sebuah mesin pencarian. Sedangkan seseorang yang menempuh jenjang pendidikan mulai dari tahap taman kanak – kanak hingga sekolah menengah atas disebut dengan siswa.
Apakah perbedaan antara siswa dan mahasiswa hanya di jenjang Pendidikan yang ditempuh? Pada artikel ini saya akan membagikan perbedaan yang saya rasakan ketika sudah upgrade diri menjadi seorang mahasiswa.
Perkenalkan saya Rahmah Fadhilah mahasiswa kedokteran semester 2 di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Perjalanan saya sebagai seorang mahasiswa secara tidak langsung dimulai bersamaan dengan diterimanya saya sebagai mahasiswa baru di Universitas Sebelas Maret pada tanggal 23 Juni 2022.
Sejak pengumuman penerimaan saya sebagai seorang mahasiswa baru, bayangan bagaimana kehidupan seorang mahasiswa pun mulai terbesit di pikiran saya. Pada saat saya masih menjadi siswi SMA saya menganggap bahwa menjadi seorang mahasiswa itu keren karena mereka terlihat pintar, mandiri, dan mengagumkan. Setelah saya resmi menjadi seorang mahasiswa dan telah menjalani satu semester masa perkuliahan saya merasa menjadi seorang siswa dan seorang mahasiswa itu sangat berbeda.
Kemandirian. Seorang mahasiswa dituntut untuk memiliki kemandirian. Mandiri ini tidak hanya berarti hidup sendiri. Segala sesuatu hal dalam dunia perkuliahan menuntut mahasiswa untuk bersikap mandiri. Seperti halnya dalam sistem pembelajaran dimana dalam dunia perkuliahan kita sudah tidak lagi diajarkan secara detail dan disuguhkan dengan semua bahan ajar yang diperlukan dalam memahami sebuah materi seperti pada saat masih menjadi seorang siswa.
Seorang mahasiswa juga dituntut untuk dapat inisiatif melakukan hal yang diperlukan tanpa perlu menunggu intruksi terlebih dahulu. Kita dituntut untuk belajar mandiri dan mencari sendiri sumber pembelajaran atau bahan ajar yang diperlukan untuk dapat memahami sebuah materi. Hal ini pun tentunya menjadi tantangan bagi saya pada awalnya karena saya masih bingung dalam mencari sumber pembelajaran yang saya perlukan.
Pada saat menjadi mahasiswa saya merasa harus bisa untuk melakukan segala sesuatu sendiri baik itu dalam hal belajar maupun menyelesaikan masalah yang saya hadapi tanpa bantuan orang lain.  Pada awal masa – masa perkuliahan tentunya saya merasa keteteran dan buth adaptasi saat harus melakukan segala sesuatu sendiri. Namun lama – kelamaan akhirnya saya menjadi lebih baik dalam menghadapi hal – hal yang perlu saya selesaikan.
Serba bisa. Kemandirian yang lama – kelamaan berkembang dalam diri seorang mahasiswa akan membuat mereka menjadi seorang yang serba bisa. berbeda dengan siswa yang masih dibimbing dan diawasi, mahasiswa memiliki tuntutan untuk dapat melakukan segala sesuatu sendiri. Tuntutan itulah yang akhirnya membuat seorang mahasiswa mencoba untuk melakukan hal – hal yang tidak biasa bahkan tidak pernah dilakukan.
Banyak keahlian – keahlian terpendam yang muncul karena tuntutan untuk dapat menyelesaikan sendiri suatu permasalahan. Ada orang yang awalnya tidak bisa masak kemudian menjadi bisa, yang tidak bisa menjahit menjadi bisa, kemudian entah darimana memiliki kemampuan untuk memperbaiki barang – barang yang rusak. Hal ini pula yang  saya rasakan ketika menjadi seorang mahasiswa dan hidup sendiri.
Pola pikir. Seorang mahasiswa dituntut untuk memiliki pola pikir yang kritis, maju, mandiri, kreatif, bijak, dan lebih baik daripada sebelumnya. Seorang mahasiswa dituntut untuk lebih matang dalam berpikir dan tidak gegabah atau ceroboh dalam mengambil keputusan ataupun menyelesaikan suatu masalah.
Kegiatan – kegiatan yang diselenggarakan dikampus kebanyakan memang dipegang dan diatur oleh mahasiswa itu sendiri sehingga mahasiswa itu dituntut untuk bisa berpikir bagaimana bisa saling bertukar pikiran dan mengatur bagaimana dapat menyelenggarakan suatu kegiatan dan menjalankannya dengan baik. Pembelajaran yang ada dalam perkuliahan juga lebih banyak mengasah seorang mahasiswa untuk berpikir dari berbagai sudut pandang sehingga pola pikir pun akan berkembang dan tidak hanya terbatas pada satu penyelesaian masalah saja.
Kedewasaan. Pada saat seseorang menjadi mahasiswa, biasanya tingkat kedewasaan akan meningkat seiring dengan bagaimana kemandirian, pola pikir, masalah yang dihadapi, dan faktor lainnya. Masalah – masalah yang datang kepada kita itu akan memberikan pelajaran dan bagaimana cara kita menyelesaikan masalah tersebut membuat kita menjadi lebih baik nantinya dalam berpikir dan bertindak ketika dihadapkan dengan masalah yang sama. Hal tersebut nantinya akan sedikit demi sedikit meningkatkan kedewasaan yang ada pada diri.
Menjadi seorang mahasiswa memiliki tentunya tantangan sendiri bagi setiap orang dan tantangan itulah yang membuat seorang mahasiswa itu disebut dengan maha. Menjadi seorang mahasiswa merupakan salah satu tahap dalam dimana kita tidak hanya mempelajari mengenai materi perkuliahan saja namun juga mempelajari banyak hal tentang hidup sehingga nantinya ketika lulus kuliah kita sudah memiliki bekal dan siap dalam menjalankan hidup kita masing – masing.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”