Ini 7 hal yang mungkin tidak semua orang tahu tentang Anindya Kusuma Putri:

Dulu aku pernah bolak- balik Malang-Bromo- Malang naik motor trail berangkat subuh dan pulang siang hari. Ceritanya aku sedang liburan dengan teman- teman ke Malang, karena sudah nanggung akhirnya kita menuju ke Bromo. Ketika ditawari untuk dibonceng aku menolak dan minta aku bawa sendiri motornya. Walaupun awalnya agak deg- degan, berkendara motor trail ini jadi salah satu pengalaman yang tidak akan terlupakan.

Aku memang gak bisa berenang, tapi dengan modal nekat akhirnya aku memberanikan diri untuk snorkeling pertama kali di Laut merah, Mesir. Waktu itu aku sedang mengikuti conference internasional di Mesir ketika masih aktif di AIESEC, dengan modal nekad karena berpikir akan sulit untuk kembali lagi, akhirnya aku dan teman- teman saat itu snorkeling di sana dan sangat bersyukur karena berani melakukannya.

Lagi- lagi gak bisa berenang, tapi berani diving di Pariaman, Padang. Setelah menjabat sebagai Puteri Indonesia aku berkunjung ke Padang dan dengan modal nekad aku menyelam di Pariaman,Padang. Awalnya agak deg-degan karena tidak bisa berenang tapi ketika melihat keindahan alam yang dimiliki bawah laut Indonesia aku sungguh terharu dan seakan menyatu dengan laut.

Selalu harus buat sepatu sendiri karena ukuran kakinya 42 jarang dijual di toko. Memang punya kesulitan sendiri ketika mencari ukuran sepatuku. Pernah suatu ketika sebelum berangkat ke Jepang untuk mengikuti program Kapal Pemuda Asean Jepang aku keliling ke lebih dari 5 mall dan puluhan toko untuk mencari sepatu hitam pantofel yang ada ukuran 42nya. Akhirnya aku harus bikin karena memang tidak tersedia di toko- toko.

Pernah ditolak sama cowok yang ditaksir waktu SMA. Dulu itu aku sempat naksir sama teman sekolah, kita main basket bareng dan memang jadi sering ngobrol. Semakin dekat semakin nyaman dan aku memberanikan diri untuk menyatakan perasaan duluan, tapi kita berdua memutuskan untuk fokus pendidikan dan lulus SNMPTN dulu saat itu.

Waktu persiapan Gadis Sampul aku niat banget latihan nari hip-hop tapi karena terlalu bersemangat aku mengalami dislokasi lutut dari terpaksa harus berhenti badminton.

Aku ini gampang banget ketiduran di mana-mana. Pernah suatu hari habis pulang rapat dengan teman- teman AIESED, aku ketiduran di burjo (tukang bubur kacang ijo) sampai teman-teman udah mau pada bubar aku juga masih pules aja.

Lantaran sungguh ingin menjadi dokter, aku sempat ditolak di 8 universitas. Sampai akhirnya di gelombang terakhir untuk UNDIP aku mendaftar di Planologi baru akhirnya diterima padahal sudah sempat berpikir kalau terpaksa harus menunda kuliah.