Impian Orang Tua Beda Denganmu? Jalani Saja Dulu, Nanti Juga Tahu!

Orang tua tahu yang terbaik untukmu.

Kita semua pasti memiliki impian, entah menjadi pejabat yang mengayomi rakyatnya, businessman yang sukses, atau menjadi pro player Mobile Legend. Semua itu tak masalah, asal kamu memang benar-benar menginginkannya. Namun, jalan untuk mencapai impian besar dalam hidup kita memang tidaklah mudah. Mulai dari harus berlatih dengan keras, sungguh-sungguh, dan juga perlu waktu yang lama dalam mencapainya.

Advertisement

Mencapai impian tidak bisa dicapai dalam waktu yang singkat. Tidak ada orang yang bisa menjadi pro player Mobile Legend dalam waktu satu bulan, atau tidak bulan. Tidak ada atlet catur yang berlatih hanya melawan teman-teman dikampungnya saja, pasti ia bertanding dengan lawan dari luar daerah bahkan luar negeri. Semua tidak slow, apalagi chill.

Selain membutuhkan waktu yang lama dan usaha yang keras, kita harus konsisten melakukan hal-hal yang menunjang keberhasilan kita untuk mencapai apa yang kita impikan. Selain usaha, kita pun perlu mendekat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena pada kehendakNya lah nasib kita ditentukan. Kita tentu sudah tahu bahwa yang namanya maut, jodoh, dan rezeki sudah mutlak di tangan Tuhan. Maka ketika apa yang kita perjuangkan tak kunjung berhasil, dan bahkan mungkin gagal, kita jangan terlalu lama tenggelam dalam kesedihan. Justru dengan hal itu kita sebenarnya diarahkan oleh Tuhan untuk menempuh takdir yang lebih baik untuk kita.

Tuhan menggagalkan impian kita pasti ada hikmahnya. Bisa jadi impian kita gagal karena Tuhan ingin memberikan yang lebih baik untuk kita, atau mungkin kita digagalkan karena Tuhan sedang menghindarkan kita dari kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi jika kita berhasil mencapai impian kita, atau mungkin juga karena orang tua tidak Ridho dengan apa yang kita impikan.

Advertisement

Untuk yang ketiga itu apakah mungkin? Tentu. Kita pasti pernah berdebat dengan orang tua tentang PTN yang akan kita tuju setelah SMA. Dari yang aku dengar, katanya mending kita tetap perjuangkan apa yang kita impikan, karena yang akan kuliah kan kita. Tapi pendapatku tentang ini berbeda, dan ini hanya opiniku saja, kalau ada yang berbeda pendapat mungkin nanti bisa berikan komentar dibawah ya.

Jadi gini, tak ada salahnya kita menuruti orang tua dalam menentukan tempat studi setelah SMA. Karena ridho Allah ada pada ridho orang tua, dan murka Allah ada pada murka orang tua. Kalau kita sudah mendapat ridho orang tua, In Syaa Allah, Allah pun akan memperlancar jalan kita. Tapi kan apa yang diinginkan orang tua tidak kita minati. Iya memang, tapi kita ngomong begitu karena kita belum merasakannya, dan hanya mengetahui hal itu dari ‘katanya orang’ saja.

Advertisement

Orang tua memilihkan atau memerintahkan kita di kampus A atau kampus B juga untuk kebaikan kita juga. Mereka memilihkan karena mereka sudah memperhitungkan biaya yang harus mereka keluarkan jika kamu benar-benar diterima dikampus yang orang tua inginkan untukmu, juga sudah mempersiapkan jikalau kamu sakit, mereka bisa menjengukmu, dan lain sebagainya.

Kita memang lebih mengetahui tentang minat dan bakat yang terpendam dalam diri kita, namun di hadapan orang tua kamu tetap anaknya, berapapun umurmu, sebanyak apapun prestasimu. Kalaupun misal kamu tidak diterima di tempat yang mereka suruh, pasti orang tua sudah mempersiapkan ganti. Bisa mempersilahkan dirimu memilih kampus manapun dan jurusan apapun, dan kalau tidak mampu membiayaimu mereka pasti akan mencari cara agar kamu tetap bisa melanjutkan pendidikan.

Jadi tidak ada salahnya jika kita mematuhi orang tua dalam menentukan jalan hidup selanjutnya, asal tidak menyimpang dari norma dan agama. Tapi ini jika hanya orang tua memintamu untuk melanjutkan hidup dengan jalan mereka, kalau mereka membebaskanmu dalam menentukan arah hidup kedepannya, kamu boleh menentukan impianmu sebebasnya dan merantau atau melanjutkan tempat pendidikan kemanapun kamu mau.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka ngemil bawang goreng.