Setiap kali melihat drama, iblis digambarkan sebagai sosok yang menyeramkan. Meski di cerita-cerita sandiwara itu, sosoknya sedang menjadi penggoda. Menurut saya, sekali lagi menurut saya ya, yang sebenarnya sangat awam dalam urusan periblisan ini. Penggambaran ini tidak tepat. Jika mencermati, untuk apa sebenarnya mereka itu ada.
Menggoda manusia, dengan segala tipu muslihat, supaya ending-nya, mengikut jalannya. Apa jadinya jika yang datang itu sosok menyeramkan dengan tawaran kematian abadi. Saya rasa justru itu menguntungkan manusia, sebab dengan penuh rasa takut manusia akan menghindari pertemuan dengannya. Dan amanlah manusia dari godaan yang bisa menjerumuskannya pada kesesatan.
Sayangnya setan alias iblis itu, menurut saya tidak demikian. Ia adalah penggoda dengan mulut manis, penuh tipu muslihat. Tidak hanya menggoda di taraf tindakan, namun sejak dalam pikiran. Mengontrol motivasi dari sebuah tindakan. Meski sebagian bisa mengatakan perbuatan seseorang itu baik, tetapi iblis bisa mencemarinya dengan motivasi yang buruk. Ambil contoh, beribadah itu baik, tetapi niatnya bukan semata-mata untuk memuja Sang Khalik. Kadang ada niatan lain nyempil di sana. Pamer misalnya.
Hal-hal baik, tercemar dengan sesuatu yang buruk meski dalam pikiran. Kesucian ibadah dicemari, dengan atau tanpa disadari.
Akan dengan mudah ditolak, jika logika pikiran dari penggoda itu tidak masuk akal. Tetapi seseorang akan dengan mudah menerima, jika apa yang disampaikan itu sangat masuk akal dan bisa diterima. Sehingga saya yakin iblis mahir untuk urusan rayu merayu yang sangat masuk akal dan bisa diterima itu. Meski itu salah menurut kaidah-kaidah keyakinan. Tetapi setan alias iblis, selalu punya cara untuk menghasilkan pembenaran. Ingat ya, pembenaran itu tetap bukan hal yang benar.
Saya pikir juga keliru jika iblis berkeliaran di tempat-tempat maksiat. Untuk apa? Menggoda mereka yang memang sudah menjadi pengikutnya ? Buang-buang energi.
Tugas iblis itu merekrut, mencari sebanyak mungkin pengikut. Maka mereka harus selalu melakukan ekspansi. Tempat paling tepat adalah dimana banyak orang beribadah. Di tempat itulah, iblis bekerja. Menggoda, mencari member-member baru.
Semakin kuat pertahanan, semakin giat pula iblis mengatur siasat. Semakin menawan pula iblis menampilkan dirinya. Semakin manis pula bujuk rayunya. Ia bisa memberi dunia, lebih banyak dari yang seharusnya diterima seorang manusia. Tujuannya cuma satu, ia terjatuh dan berdiri dipihaknya.
Tetapi semua ini cuma pemikiran saja ya. Tiba-tiba melintas. Atau jangan-jangan? Sudahlah.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”