Surat Terbuka untukmu yang Sering Buat Orang Lain Bahagia tapi Kadang Bahagiakan Diri Malah Lupa

Lupa bahagiakan diri

Orang lain selalu lebih cantik daripada kamu? Orang lain selalu lebih kurus daripada kamu? Pokoknya kamu selalu merasa kurang daripada orang lain? Memang rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau dan subur dibandingkan milik kita sendiri. Kita seringkali menolak dan membenci kekurangan diri kita, sehingga kita mencari dan menghalalkan segala cara untuk bisa menghilangkan kekurangan itu. Tak peduli apakah itu menyiksa diri ataupun mengancam nyawa. Mulai dari minum obat pelangsing, suntik putih, diet ekstrim, bahkan ada yang melakukan operasi plastik untuk mengubah bentuk fisiknya.

Advertisement

Hidup akan terasa tidak bahagia selama kamu terus mengeluh dan menggerutu tentang kekuranganmu. Percayalah kekurangan selalu diciptakan bersamaan dengan kelebihan. Oleh karena itu, janganlah terus mengeluh dan membenci kekuranganmu itu karena pasti adapun kelebihanmu yang justru lebih baik untuk dikembangkan sambil tetap mencintai kekurangan yang ada. Dengan begitu, kelebihanmu akan lebih menonjol dan akan menutupi kekurangan. Cobalah untuk menerima segala betuk kekurangan dan tetaplah bersyukur.

Ketika kamu ingin memotivasi orang lain, lakukanlah hal yang sama pada dirimu terlebih dahulu. Ketika kamu ingin memberikan perhatian kepada orang lain, berikanlah perhatian pada dirimu sendiri terlebih dahulu. Ketika kamu ingin mencintai dan dicintai balik oleh seseorang, cintailah dirimu sendiri dulu. kamu tidak bisa mencintai orang lain jikalau belum mencintai diri sendiri dulu. Mulailah memberi perhatian dan lakukan kebaikan untuk dirimu sendiri dahulu sebelum membagikannya kepada orang lain yang belum tentu akan membalasnya kepadamu.

Kamu seringkali terlalu berusaha untuk menjadi apa yang orang inginkan (bahkan atas diri sendiri), dan memprioritaskan kebahagiaan orang lain secara berlebihan. Sedangkan, pada saat itu juga justru kebahagiaan diri sendiri yang tergugat. Apa saja kamu lakukan yang penting orang lain suka dan bahagia dulu. Sampai akhirnya, kamu sendiri lupa bahwa kamu juga perlu bahagia. Tetapi, di sini aku ingin mengatakan padamu bahwa kebahagiaan orang lain bukan tanggung jawabmu, dan membahagiakan orang lain bukanlah kewajibanmu. Melainkan kebahagiaan sendirilah yang menjadi hak dan tanggung jawabmu sebenarnya. Karena, semua orang berhak untuk bahagia termasuk dirimu.

Advertisement

Seseorang yang mencintai dirinya sendiri akan lebih mudah untuk mencapai tujuannya. Mengapa? Karena dia tahu apa yang ingin dia capai dan bagaimana cara untuk mencapainya. Orang yang mencintai dirinya sendiri akan tahu apa yang baik untuk dirinya dan apa yang ia butuhkan untuk dapat bahagia dan mencapai tujuannya sebab ia percaya dengan dirinya sendiri. Kalaupun ia akan gagal dalam perjalanannya, ia tidak akan menyalahkan dirinya sendiri. Karena sebelum dia mengambil suatu langkah, dia akan mempertimbangkan terlebih dahulu apakah itu baik dan terbaik untuk mencapai tujuannya.

Mencintai diri sendiri sebenarnya menjadi salah satu langkah penting untuk bisa bahagia. Dalam hidup ini, sebenarnya bahagia adalah pilihan. Bahkan kalaupun kamu tidak bahagia, itu sebenarnya juga pilihan. Juga ketika kamu lebih memilih untuk lebih membahagiakan orang lain, itu pilihanmu. Cukup. Dirimu juga lelah untuk senantiasa berusaha selalu menjadi sebagaimana yang orang inginkan. Cintai dan jadi diri sendiri terlebih dahulu dengan sendirinya alam semesta akan secara tidak langsung menerimamu apa adanya.

Jadi, mencintai diri sendiri dapat membuat lebih bahagia dan mensyukuri atas apa yang diberikan Tuhan atasmu. Dengan demikian kamu akan lebih menikmati perjalanan hari-harimu. Jika sudah bisa mencintai diri sendiri, barulah kamu bisa mencintai orang lain. Karena orang lain juga akan mencintai orang yang mencintai dirinya sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.