Hujan Asam Sebagai Pemicu Penyakit Pneumoia

Hujan asam adalah suatu istilah yang dapat diartikan sebagai hujan dengan pH dibawah 5,6 karena ada kandungan asam nya komponen berupa asam, seperti asam sulfat atau nitrat, yang jatuh ke tanah dari atmosfer dalam bentuk basah atau kering. Proses ini bisa berupa hujan, salju, kabut, hujan es atau bahkan debu yang bersifat asam. 

Advertisement

Pembakaran bahan bakar fosil oleh kendaraan bermotor, pabrik, maupun mesin bertenaga uap menghasilkan berbagai jenis asap yang diantaranya mengandung gas CO2, SO2, dan NO2. Ketiga gas tersebut kemudian menguap ke atmosfer dan bereaksi dengan O2 di udara lalu bereaksi kembali dengan air. Gas sulfur dioksida akan mengikat O2 dan mengubahnya menjadi sulfur trioksida. SO3 inilah yang membentuk air hujan di udara akibat reaksinya dengan H2O. Menghasilkan asam sulfat (H2SO4).

Begitu pula dengan gas Nitrogen oksida yang naik ke atmosfer akan bereaksi oksigen membentuk gas nitrogen dioksida NO2.Nitrogen dioksida kemudian bereaksi kembali dengan partikel air di udara dan membentuk air hujan berupa asam nitrat (HNO3) dan asam nitrit (HNO2). Asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), dan asam nitrit (HNO2) kemudian turun ke permukaan Bumi dalam rupa air hujan, salju, atau kabut yang bersifat asam

Hujan asam, dengan kandungan berbahayanya yang salah satunya sulfur dioksida. Akibat buruk bahwa adanya sifat iritan pada gas sulfur yang dapat menjadikan kejadian inflamasi pada parenkim paru. Pneumonia merupakan infeksi akut atau peradangan yang mengenai jaringan paru (alveoli) yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen. Mikroorganisme patogen yang paling sering menyebabkan pneumonia adalah Streptococcus pneumoniae, Respiratory Syncytial Virus (RSV), dan Mycoplasma pneumoniae.

Advertisement

Salah satu faktor yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangbiakan mikroorganisme patogen pneumonia adalah kondisi iklim suatu daerah yang meliputi suhu, kelembaban, curah hujan, serta kecepatan angin. Perubahan suhu dan kelembaban dapat mempengaruhi kelangsungan hidup mikroorganisme patogen pneumonia. Semakin banyak konsentrasi sulfur dioksida yang terhirup akan semakin luas peradangan yang terbentuk, dengan demikian inflamasi atau peradangan tersebut dapat mempermudah jalur masuk bagi virus diantaranya adalah Respiratory Syncytial virus (RSV) yang mencapai 40% penyebab dari munculnya penyakit infeksi saluran pernafasan.

Terdapat 3 cara pengendalian hujan asam yang telah dilakukan diantaranya yang pertama adalah menggunakan bahan bakar dengan kandungan belerang rendah. Namun, solusi tersebut belum sepenuhnya baik, karena kandungan pada bahan bakar lain juga memiliki efek yang tak kalah buruk. Kelebihannya hanya terletak pada meminimalisir terjadinya hujan asam.

Advertisement

Yang kedua ialah dengan mengurangi kadar belerang. Caranya dengan menggunakan teknologi yang dapat mencuci misal, batu bara. Namun, sekali lagi, pencucian tersebut memerlukan teknologi yang mutakhir dan pekerjaanya akan lebih sulit.

Yang terakhir adalah pengendalian pencemaran selama pembakaran. Beberapa teknologi untuk mengurangi emisi SO2 dan NOx pada waktu pembakaran telah dikembangkan. Salah satu teknologi itu ialah Lime Injection In Multiple Burners (LIMB). Dengan teknologi ini, emisi SOx dapat dikurangi sampai 80% dan NOx 50%.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini