Sebuah Kecupan Aroma di Hidungku
Bahkan berani sesekali mengecup lagi, satu dari bagian tubuh ini
Kecupannya semerbak hingga membuat hidung tersiksa
Ingin menolak namun begitu kuat
Hingga tubuh ini menjadi sesak
Ya, masih terngiang di kepala
Waktu sore, senja, dan jumat
Kecupan aroma itu mendarat
Sontak hidung ini merekah kemudian memerah
Pemilik aroma datang, lalu bertanya di depan mata
Bagaimana? tanya pemilik aroma
Apa? tanyaku penikmat aroma
Iya, bagaimana kecupannya? tanya pemilik aroma sekali lagi
Kecupan aromanya tersirat banyak isyarat! jawabku penikmat aroma
Iya, isyarat dari pemilik aroma kepada penikmat aroma! balas pemilik aroma
Isyarat agar penikmat aroma selalu merindukan pemilik aroma! tambah pemilik aroma
Siang yang disayang
April, dua puluh satu
Dua planet kembali terjatuh
Bertemu pada satu waktu
Hanya untuk berjamu karena lama tidak bertemu
di tempat pertama bertemu
Sabtu
Dua planet menanam rindu, agar rindu terus tumbuh ketika saling jauh
Rindu harus dipetik saat kembali bertemu, lebih tepatnya pada malam minggu
Setelah itu akan kembali jauh
Tertanggal Oktober empat belas
Dari mereka, Jupiter dan Saturnus
Kisah klasik dua planet yang (tak) romantis
Tidak layaknya Mars dan Venus yang selalu setia dan harmonisÂ
Peramal Misterius
Kecil mungil membisu
Coklat sipit melirik
Ditemukan senjata di sejuknya terik
Pena biru memburu
Satu peristiwa yang berseteru
Hitam panjang manis
Tongkat sihir menghipnotis
Wanita yang tak beralis
yang mendambakan pria mistis
Pemilik tubuh kaku, itulah si pelaku
Mengutuk pembisu jadi pecandu
Pecandu aroma pria bertubuh kaku
Pembisu malu berseru
Jadilah pembisu semu
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”