Puisi 1 : Sang Tuan yang Dirindukan
Aku bersimpuh lumpuh
Memegang kendali keheningan, lemah
Semrawut suara gaduh
Mengacak acak pikiran dan melemahkan tubuh
Bising mengusik beradu di kepala
Aku hampir gila
           Rindu memeluk erat
           Mengikis hati menjerat memori
           Terjebak diruang sepi, sendiri
           Memeluk keheningan, bercerita pada malam
           Bisik angin bak menjadi teman
           Memanjat doa untuk Sang Tuan
Tak ada jiwa yang mampu ku baca
Seolah samar tak berbahasa
Aku dan kamu yang saling buta rasa
Berharap terpaut dalam satu alunan doa
Sampailah pada-Nya
Â
Puisi 2 : Sang Tuan Tempatku Pulang
Jarak mengikat
Paham yang bak menjadi sekat
Saling mengelak
Saling menolak
     Sunyi terasa, dingin menyiksa
     Membuka memori lama
     Rasa yang asing bergejolak dalam jiwa
     Menuntun hati untuk bersuara
Sejauh apalagi akan berlari?
Rasa semakin berkecamuk tak bertepi
Langkah kaki membalikan diri
Menumbangkan ego mengukuhkan hati
     Sayang dalam bayang-bayang
     Menghanyutkan hati dalam tenang
     Keyakinan kokoh tanpa tumbang
     Kau lah tempatku untuk pulang
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”