#HipweePuisi Menemukan Diri dalam Krisis Kehidupan

puisi kehidupan

Krisis Hidup 

Advertisement

Angin-angin disertai hujan menghampiri kami yang hanyut dalam tengkar tiada berujung 

Tidak ada yang diterbangkan saat itu kami sama-sama terdiam 

Pohon tumbang tak absen malam harinya 

Advertisement

Disambut juga dengan kilat-petir tiada henti menyambar separuh nyala, separuh gelap, separuh kehilangan rasa akan penat

Dalam-dalam bayangan kehidupan menghampiri: menyergap: membunuh bahagia-bahagia yang hendak dicipta

Advertisement

Dalam-dalam benang kusut dan berbelit timbul tenggelam jua hadir tanpa menemukan yang merah

Gambaran yang terjadi dalam kisaran pikir di atas 23 tahun 

Ngeri dan harus dijalani 

Sedih dan masih terus dijalani 

Mengharuskan jatuh bangkit lagi 

Mengusahakan berusaha bermimpi setinggi-tingginya menunggu waktu pohon yang tumbang memanggil temannya ikut tumbang dalam larik-larik jalanan berlumpur dan bergelombang 

 

Belum sempat reda ditambah garam yang memperparah luka 


Corona datang bawa hingar-bingar di usia ini tak lagi matang 

Sebab sudah keterlaluan matangnya, jadi busuk tak lagi enak di makan

Usia ini dimakan bosan, bekerja katanya cari uang tapi tak nikmat dihantam lagi hujan, pohon tumbang, dan petir nyala-nyala

 

Merawat Hidup 

Sejak sadar

Dalam kandungan,aku dirawat dengan perhatian 

Dilahirkan, tiada lagi yang peduli kecuali aku sendiri dalam menyambut keduniawian

Cemas-cemas takut yang disebut anxiety 

Rasa-rasa tidak aman yang disebut insecure 

Tidak seperti serangga yang habis menggigit menghampiri kemudian mati 

Dua buah itu semakin kebal setelah mencoba merenggut pikiran rumit dan ketidakdamaian hati

Sekali lagi cuma aku

Cuma aku yang bisa membasmi meski aku harus terus-menerus meminta waktu agar hidup jadi terawat seperti aku dalam kandungan 

Cuma aku juga yang buat batas-batas hidup jadi pilihan setelah dilahirkan

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka menulis, membaca, berkebun, dan beres-beres.