Sang Pengecut
Kamu pujangga yang menuliskan kita
Aku adalah yang abadi dalam setiap katanya
Kita sudah lama memilih sendiri
Tapi pada waktu yang sama, cerita kita justru terus hidup seolah enggan mati
Setiap kali aku membaca kalimat demi kalimat yang kamu tuliskan
Aku merasa kita masih terlalu dekat untuk memilih memberi sekat
Agaknya benar, jalan yang kita pilih di hari lalu bukan sepenuhnya apa yang kita mau
Kita sama-sama terlalu takut untuk mempertahankan kisah yang sudah terlanjur dirajut
Berpisah menjadikan rindu kita semakin akut
Tapi melanjutkan kisah akan selalu mengembalikan kita pada keadaan yang berujung carut-marut
Kita, sama-sama pengecut
Oleh: Azza Ismu Annisa
Â
Â
Amin yang Terpaksa
Aku lupa
Bahwa memiliki rasa yang sama, tidak lantas menjadikan kita bisa bersama
Jalan-jalan yang berhasil kita lalui, tidak lantas serta merta bisa diartikan sebagai restu semesta
Masih banyak hal-hal lain yang tidak kita ketahui artinya
Aku tidak menyalahkan siapa-siapa
Kita berdua sudah melaluinya dengan sekuat yang kita bisa
Kita sudah mampu meredam ego yang kerap kali menyala-nyala
Kita sudah berhasil memeluk luka yang tidak jarang datang tanpa aba-aba
Tidak apa-apa
Kita akan selalu baik-baik saja
Meski mengakhiri cerita menjadi pilihan yang terpaksa kita aminkan
Oleh: Azza Ismu Annisa
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”