#HipweePuisi-Kerumitan di Atas Kepala

Overthinking membuatku harus menuliskannya dalam kata-kata

Tangis yang Aku Buat

Aku terlalu malu buat menangis sekencang-kencangnya

Aku sudah mengatakannya berkali-kali tetap ada ketidakpahaman hukum alam yang sedang terjaga kaku ; tak bergerak ; tak berderap

Aku selalu menangis diam-diam

Sebab berisik ; teringat ; aku mengisak

Hanya ruang yang membuat suasana itu terus saja tertahan 

Buatku malu menangis sekencang-kencangnya seperti ku teriakkan kekesalan pada orang baik 

 

Kerumitan di Atas Kepala 

Ambigu! 

Di atas kepala penuh tanda baca: seru, tanya, koma tanpa titik 

Dalam hati tak pernah mengirit 

Kebelet di ujung titit

Uh! Panas-dingin 

Tak kunjung dapat mengerti 

Buat tersangka jadi tambah ciut menghadapi saksi 

Ah, iya kan? 

Tak hanya berkunang-kunang 

Sebab juga berlalu-lalang tak pernah betul 

Agar jadi tak sulit aku mengharap lega di atas rumit meski sedikit 

Meski menaruh kepala sebentar bukan solusi barang sekelumit 

Jadi tetap saja rumit 

 

Tidak Ada Internet 

Mungkin ini adalah waktu terbaik buat overthinking

Selamat datang di kedalaman bertafsir ria tanpa batas 

Memulai tak tahu kapan akan diakhiri 

Kecuali diri sendiri bilang 'harus berhenti'

Tapi sejak kapan tidak ada internet malah jadi waktu terbaik buat overthinking? 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka menulis, membaca, berkebun, dan beres-beres.