#HipweePuisi – Keagungan Mencintai Nadi

Puisi 1 : Dari yang Mengalir

Perlahan aku berbisik pada benang yang menewaskan setiap insan yang ingin menenunnya

Tak akan pernah tercipta permanadi sutra, selama kau masih berpikir untuk memutus rajutannya

Pada kusutnya benang yang ingin kau buang, terdapat kesucian zat yang tidak pernah bisa kau ciptakan

Yang mengalir tanpa suara, tanpa meminta, dalam setiap tetesnya yang penuh cinta. 

Puisi 2 : Melahirkan yang Berdetak

Tepat di belakang rusuk ke sisi kiri, aku pernah menghunuskan caci maki

Mengapa detaknya tak kunjung berhenti ketika aku sudah ingin mengkhianati

Saat itu juga aku seperti berlari menuju altar tertinggi

Mencari, meminta, meronta, dan memohon agar degupan itu tetap setia, hingga aku dapat jujur pada setiap kehidupannya

Puisi 3 : Pemaknaan

Banyak merasa

Dalam pikiran terlena

Kehilangan arti

Mengakhiri nadi

Namun, tetesan darah tetap mengalir

Jantungku berdetak memberikan bisikan penuh kasih sayang

Bahwa ada raga dan jiwa telah dikasih semesta oleh cinta yang tak boleh kau khianati begitu saja

Ia tak akan pernah meninggalkan dan kau harus terus mengikhlaskan

Bahwa insan yang lehir dari kesucian rahim, bukanlah insan yang diciptakan untuk menyesali helaan napasnya

Ia harus berbahagia dan tertawa

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Sebuah catatan