Puisi ini aku tulis mewakili perasaanku menjadi seorang ibu yang terkadang penat dengan rutinitas harian yang tiada bertepi. Lewat menulis menjadi cara untuk healing dan kembali memfokuskan diri untuk lebih produktif, berikut puisi karya Baiq Cynthia.
Patah Hati Menjadi Ibu
Nak, Kau tahu … Kau cinta pertamaku.
Kala denyutan nadi menggelitik rahimku.
Desir tendangan yang menyenangkan
Hadirmu kunantikan, melewati tiap trisemester.
Tak kuhiraukan, beban di perut 24 jam
Tak kuhiraukan, gelombang cinta yang aduhai
Tak kuhiraukan, perut laksana balon udara
Tak kuhiraukan, perasaan hormonal
Aku menantikan kehadiranmu.
Saat kulihat potret mungilmu lewat USG, katanya kau Lelaki.
Perasaan membuncah, penuh kegirangan
Ternyata Kau hadir dengan sosok perempuan.
Tidak apa-apa, sayang.
Aku tetap mencintaimu, apa pun keadaanmu.
Jemari mungil.yang mencengkeram lenganku
Tangismu menguatkanku
Kala sosok ingin membawamu
Aku patah hati
Kala sosok membentak tangismu
Ada nyeri di dada
Tak sanggup bila harus membiarkanmu sendiri
Sebelum kau mandiri
Kelak kau dewasa, mungkin pergi
Bersama sosok lain
Namun, jangan lepas ikatan batin kita
Tetaplah datang dalam pelukku
Patah hati ibu
Saat bentakkanmu rontokkan sayap cinta ibu
Terima Kasih Kehidupan
Pagi itu kubuka dengan lembar baru
Senyum mengembang tiap tarikan napas
Alunan musik alam merambat dalam diriku
Getaran haru biru akan kesaksian bisu
Aku membawa diri pada hari ini
Tinggalkan bebas kecemasan tak bertepi
Aku tidak mengerti dengan keadaan yang kosong
Kini aku mulai mengerti lagi
Kadang butuh waktu untuk menyembuhkan segala trauma itu
Kata orang waktu bisa menyembuhkan
Tetapi nyatanya malah sering salah
Dalam mengambil keputusan
Diam itu emas, tetapi lebih baik bicara
Bicara saat bebanku terlalu berat
Saat itu bisa menerima segala kekurangan
Pun bersyukur atas limpahan berkah-Nya
Kucurahkan perasaan lewat tinta pena
Kugoreskan tiap luka dan sedih
Lalu kusesap setiap kata yang kutuliskan
Aku pun menjadi sosok lebih terbuka
Kutarik napas perlahan dan semoga aku bisa!
Mulai berdamai dengan diri, pun menjadi orang lebih tangguh.
(Jember, 24 Maret 2022)
Itulah puisi singkat yang aku tulis, selamat Hari Puisi Dunia. Lewat kata-kata yang bisa mengubah dunia. Aku pun jadi lebih belajar lagi untuk membuat karya puisi. Memang tidak mudah membuat puisi, setidaknya bisa berkontribusi membuat karya sederhana.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”