Tangis Perempuan
Pada laut yang bersujud pada pantai, tidaklah ditemukan senduh dalam riak ombak.
Di setiap desir ombak tidak ditemukan air mata perempuan yang mengandung air zam-zam dan bisa menjernihkan racun rindu pada hulu hati.
Selain menjadi obat air mata perempuan adalah tangisan Tuhan yang terbengkalai, hanya pelukan dan kasih yang bisa meredakan tangisan itu.
Barang siapa yang yang menyakiti perempuan hingga menangis, berarti ia sudah melanggar Undang-Undang Ketuhanan dan Pasal Kemalaikatan.
Dimana hukumannya adalah berserah diri pada kasih, dan memohon peluk pada rindu?
Aku dan Perempuan
Aku dan perempuan adalah sajak dan larik yang saling berkaitan,
dalam setiap bait.
Dalam setiap bait yang tercipta ada aku dan perempuan, kita saling bertemu meski tanda titik dan koma kadang memisahkan kita.
Di antara bait yang paling panjang, aku dan perempuan adalah frasa yang paling aksara dari setiap kata.
Maka aku dan perempuan adalah satu kesatuan dalam berbait, dan berpuisi.
Namun aku dan perempuan bukan lah satu kesatuan dalam berpasangan, sebab dalam kalimat aku dan perempuan, aku dipisahkan dari perempuan , oleh kata dan.
Perempuanku
Ia menghujami rindu ketika menatap mataku,
Ia tepat duduk di depanku, ia jarang bicara tapi hatinya memiliki mantra.
Ia berhasil merayuku meski tanpa kata, aku langsung jatuh cinta.
Ia seperti arti namnya tenang dan sunyi, tapi membuat keindahan pada waktunya.
Ia tak menyambutku
Ia tak mempedulikanku
Ia selalu begitu seperti malam yang menebar dingin tapi tak menyelimuti waktu.
Meskipun begitu, aku selalu berharap pada Pencipta malam, agar ia menjadi Perempuanku
Ibuku
Ibuku adalah doa yang panjang setiap incinya adalah surga.
Maka Ibuku tidak ada di pasaran, baik pasar tradisional, pasar barang antik, pasar Swalayan maupun pasar Trading,  apalagi pasar di NFT sungguh tak pantas. Selain itu Ibuku adalah aset Tuhan yang tidak ternilai harganya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”