Semua berawal di saat aku berumur 9 tahun, tepatnya ketika aku menginjak kelas 3 SD. Tergolong usia yang muda banget, kan? Nah, pada saat itu aku diperkenalkan oleh saudaraku yang memang lebih tua, ke salah satu boyband legend pada masanya. Apa tuh? Coba kawan kawan Hipwee ikut tebak juga~
SUPER JUNIOR! OOOEEOO!
Saat itu yang bisa aku lakukan sebagai anak kelas 3 SD adalah pilih-pilih member yang ganteng aja, soal lagu masih belum begitu tertarik, udah bisa nyanyi "Mister Simple Mister Simple" aja udah keren saat itu.
Setelah diperkenalkan kepada Super Junior, otomatis aku langsung suka membahas soal merka dan bawa-bawa Super Junior ke sekolah. Kebetulan banget teman-temanku langsung tertarik semua. Udah deh, semenjak itu aku dan teman-teman fanatik sama SNSD dan Super Junior. Sampai-sampai setiap istirahat kita WAJIB banget hukumnya buat belajar dance SNSD. Kalau diingat-ingat lucu sih, kadang ada yang rebutan mau jadi bagian Yoona (tentu saja karena dia paling cantik untuk ukuran anak SD) terus di Super Juniornya pasti pada maunya jadi Siwon atau Donghae. Nggak jarang juga kita berantem hebat karena masalah sesepele itu.
Kecintaanku terhadap K-Pop tumbuh bersama aku yang tumbuh menjadi remaja SMP. Di saat teman-teman SD aku udah berpaling ke One Direction, Coboy Junior, dan lain lain, aku tetap pada jalan K-Pop ini. Terlebih di saat aku SMP, lingkungannya benar-benar beda. Saat SMP aku benar-benar jarang ketemu temen yang juga seorang K-Popers! Paling cuma ada 2-3 orang aja dan itupun nggak fanatik-fanatik banget kaya aku. Untungnya, ada teman dekatku yang juga suka K-Pop. Nah saat SMP itu, kita lagi fanatik-fanatiknya sama boyband EXO dan Seventeen.Â
Ceritain pengalaman lo nonton konser dong!
Yas, ini bagian paling seru! Pengalamanku nonton konser pertama kali saat kelas 2 SMP. Tepatnya saat EXO mengadakan konser kedua mereka yang bertajuk "The Exo'Luxion" . Ketika minta izin sama bokap untuk ikut nonton konser, jangan ditanya keringat dinginnya! Tapi bersyukur banget ternyata diberikan izin sama bokap dan akhirnya aku mendapat tiket pertama konserku seumur hidup. Hore!Â
Ternyata konser K-Pop pertamaku cukup menantang.
Aku datang lumayan telat di hari H konser, antrian udah panjang banget dan kebetulan aku di bagian standing area di mana aku harus mengantri dan aku terlanjur udah di belakang. Haduh namanya juga anak SMP baru pertama kali konser, ya kan? Masuk ke venue, aku dan temanku udah pegangan tangan aja sambil desak-desakan maksimal. Hawa udah panas, gerah, orang yang di belakang dorong-dorong terus ke depan. Rasanya nggak karuan tapi ketika konser dimulai, semua engap jadi worth it dan begitu berkesan.
Setelah konser itu, aku jadi sering nonton-nonton konser lainnya. Sering sih dibilang teman-teman yang julid. "Kok lo nonton konser mulu sih? Orang mereka lypsinc doang", "Apaansi nontonin plastik?" "Koreaan mulu bukannya cari cowok"~Â
Ya, memang, dulu aku kurang bersosialisasi sama banyak orang, lebih sering ngomongin Koreaan. Sering juga bertanya-tanya sama diri sendiri, mau jadi apa kalau Korea-Koreaan mulu? Ternyata semua itu udah terjawab saat aku SMA.
Saat SMA, aku menemukan passion di bidang dance. Karena suka K-Pop, aku jadi suka dance cover K-Pop dan kebetulan aku menjadi ketua di ekskul "Korean Club" di sekolahku. Aku juga sempat mengikuti beberapa lomba dance cover dan pernah juga mendapat juara pertama. Selain itu, aku juga berhasil menemukan passion aku di bidang IT. Memang agak melenceng sih dari dunia K-Pop, tapi dunia itu begitu menyenangkan untuk ditekuni.
Seiring berjalannya waktu, K-Pop bukan jadi sebuah kewajiban untukku, tapi jadi suatu hal yang aku cari ketika aku butuh refreshing. Semakin dewasa aku jadi tahu kalau semua itu pasti ada waktunya. Nggak usah memusingkan bagaimana masa depan kalian kalau cuma K-Pop doang. Nggak perlu juga memusingkan mau jadi apa kalian kalau kerjaannya fangirling-an. Percaya deh, kalian pasti menemukan passion kalian di waktu yang tepat. Don't stop your fangirling business. Becaus its worth it guys!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”