Hidup Dari Tanah Lalu Kembali Ke Tanah

Menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan adalah kewajiban kita.

Apakah saat ini kita sadar, dimanakah sekarang kita tinggal? Ya Bumi! Kita sebagai manusia dari lahir hingga dewasa dan sampai meninggal menikmati atau berhutang budi pada Bumi. Namun Bumi yang satu ini, sekarang sedang berada dalam tingkat keterancaman yang tidak ada kiranya. Dalam kurun waktu dua ratus tahun terakhir, modernitas dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)  tidak hanya membawa kemajuan, namun juga  telah membawa dampak kerusakan lingkungan, seperti hancurnya ekosistem dan punahnya beragam spesies. Kenaikan temperatur global, kenaikan muka air laut dan perubahan iklim bukan lagi wacana, tapi sudah merupakan kewaspadaan yang cukup membahayakan.

Advertisement

Oleh karena itu, kita harus mulai dari saat ini untuk bisa mengubah pola hidup kita agar perbuatan kita ini tidak lagi merusak Bumi, tentunya kita sebagai manusia  tidak dapat melakukan semua hal seperti itu. Bisa kita mulai dari hal-hal kecil yang dapat kita lakukan misalnya yaitu membuang sampah pada tempatnya, melakukan daur ulang sampah organik maupun non organik, melakukan penghematan listrik, menghemat Bahan Bakar Minyak (BBM)  dan masih banyak lagi. Masalah yang sering kita temui dan masih bagi pekerjaan pemerintah dan masyarakat adalah sampah, “DIlarang Membuang Sampah Sembarangan” slogan yang biasa kita temui ini kerap kali hanya untuk sebagai hiasan semata tanpa melakukannya.

Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mendaur ulang sampah masih sangat minim, dengan adanya program reduce, reuse and recycle atas sampah-sampah yang ada. Di Indonesia sendiri, masalah sampah juga merupakan masalah yang tidak mudah diselesaikan sehingga terjadi penumpukan sampah yang kian hari makin banyak. Karena juga diiringi pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat pesat (home industry), tidak dsebanding dengan lahan penampungan pembuangan sampah. Hal ini juga semakin diperparah oleh masyarakat yang suka membuang sampah sembarangan.  Sebagai salah satu pusat pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi yang ada di Indonesia, Jakarta merupakan pusat pertumbuhan kota yang termasuk dalam kategori merah. Hal ini dapat terlihat dari pesatnya angka pembangunan di berbagai sektor kehidupan. 

Sebagai dampak dari karakteristik pembangunan yang hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi saja maka hal yang sering terjadi adalah munculnya permasalahan yang berkaitan dengan kerusakan lingkungan hidup. Masalah sampah adalah salah satu masalah yang muncul dari dampak itu. Permasalahan ini pun juga dapat menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan di sosial masyarakat. Hal ini pun juga menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi pemerintah, seharusnya pemerintah bisa mengadakan program pengolahan sampah  seperti negara-negara maju yang sudah menerapkan untuk menerapkan permasalahan sampah. Kondisi ini seharusnya memaksa pemerintah untuk memacu kemampuannya untuk  dapat mengelola sampah dengan baik dan benar berdasarkan pengetahuan yang relatif minim. Usaha pemerintah masih jauh dari memadai bila kita lihat dari sistem. bahkan penanganan sampah masih sangat terkesan sesuatu yang dilihat  business as usual dan rutin yang memandang sampah sebagai barang buangan yang menjijikkan.

Advertisement

Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan permasalahan pada lingkungan dan gangguan bagi kesehatan masyarakat di sekitar, misalnya mengganggu pemandangan, pencemaran lingkungan seperti udara, air, dan tanah. Sehingga meningkatkan berbagai penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui vektor penyakit. Pengelolaan sampah harus dilakukan dengan cara baik dimulai dari sumbernya hingga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) supaya agar tidak menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat dan lingkungan. Sampah plastik pun juga merupakan salah satu hal yang harus dapat diperhatikan, karena masa penggunaan yang panjang dan susah untuk terurai. Proses daur ulang merupakan salah satu pemanfaatan penanganan agar tidak membebani lingkungan, penggunaan sampah plastik yang aman dapat dilihat dari kode angka yang terdapat pada kemasan plastik tersebut.

Oleh karena itu, jikalau biasanya kita berbelanja dan ditawarkan kantong plastik, mulai dari saat ini cobalah untuk memberanikan diri untuk menolak penggunaan plastik. Selain itu kita juga mendukung upaya pengurangan sampah plastik agar tidak mencemari ingkungan serta mengurangi kuota sampah yang menumpuk karena lamanya terurai. Maka dari itu banyak media yang bisa dapat digunakan untuk menggantikan pemakaian kantong plastik dengan produk yang ramah lingkungan, misalnya dengan menggunakan tas atau totebag. Serta juga penggunaan sendok, garpu dan sedotan tanpa kita sadari hal ini menambah persoalan dalam menyumbang sampah plastik. 

Advertisement

Penggunaan barang yang bersifat re-usable atau dapat digunakan berkali-kali.  Hal ini terlihat sangat sederhana namun dapat memberikan dampak yang bermanfaat untuk kebaikan lingkungan hidup untuk bisa menjadikan bumi lebih baik. Bisa juga kita melakukan pemisahan sampah berdasarkan pengelompokan sampah yang bertujuan untuk memudahkan dalam pengolahan. Sampah anorganik yang mempunyai bahan dasar plastik misalnya bungkus makanan, botol mineral dan sebagainya bisa dijadikan sebagai sampah komersial sehingga dapat memudahkan saat memilah atau mendaur ulang.

Banyak cara lain lagi untuk mengurangi sampah, bagaimana caranya? Yaitu dengan cara didaur ulang kembali, terdapat berbagai cara konsep yang dilakukan cukup sederhana yaitu pertama melakukan pemilahan sampah menjadi tiga bagian yaitu sampah organik, anorganik dan sampah plastik. Sampah organik diolah secara mandiri pada setiap rumah untuk bisa menjadi pupuk kompos, dan sebagian sampah plastik bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan yang dapat di jual kembali atau dapat disalurkan kepada pengempul sampah plastik dan dapat diolah kembali. 

Pengelolaan sampah plastik dalam bentuk kerajinan tangan bisa dijadikan bisnis besar dan dijalankan sistematis, meskipun dapat menguntungkan tidak semua orang tertarik mendalami bisnis ini. Bentuk karya kreasi sampah plastik memiliki nilai komersial yang dapat menjanjika sehingga produk ini memiliki daya jual yang dapat menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama untuk menjaga lingkungan kita ini, yaitu Bumi yang tercinta ini. Lakukanlah dari  suatu hal – hal  yang kecil karena sesuatu yang besar itu tidak akan terjadi apabila tidak ada  yang kecil, jika perihal kecil itu dilakukan oleh banyak orang maka akan terlihat dampak yang besar.

Mari kita bersama menjadilah sahabat bagi Bumi, menjaga, mencintai tempat tinggal kita. Semoga jika kita telah melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan, Bumi ini kembali indah, sejuk, segar dan udaranya nyaman sehingga ita semakin senang hidup di Bumi ini.

Referensi:

Wood, Julia. T (2013). Komunikasi Interpersonal: Interaksi Keseharian (Edisi 6). Salemba Humanika: Jakarta. (2015). 

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi-Provinsi di Indonesia Menurut Lapangan Usaha 2011-2015. Jakarta: BPS (ISSN: 0126-4796). Sri Nurhayati Qodriyatun, Y. I. (2019). 

Sampah Plastik dan Implikasi Kebijakan Pembatasan Plastik Sekali Pakai terhadap Industri dan Masyarakat. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gedung Nusantara I lt. 2 Jl. Gatot Subroto Jakarta Pusat 10270.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini