Hidup Adalah Perjalanan Menjadikan Manusia Tetap Pada Hakikatnya, Menjadi Manusia 

​Seseorang tumbuh melewati fase-fase yang mungkin rumit dan kompleks. Ada faktor-faktor yang turut punya andil yang membentuk kepribadiaannya. Dua faktor paling fatal adalah keluarga dan lingkungan. Seseorang bertumbuh menjadi sesuatu yang baru. Katanya bertumbuh itu berubah.

Faktor-faktor masa lalunya berperan sangat besar. Maka, biarkan masa lalu seseorang hanya menjadi miliknya sendiri. Kalau ia mau berbicara, silahkan. Tetapi kalau tidak, jangan pernah memaksa agar ia mau merobek pelapis tipis yang menjaga cerita masa lalunya. Sebab, ia bisa terluka. Terkecuali ia sudah bertumbuh dengan sangat baik sehingga apapun yang terjadi, ia paham hidupnya untuk masa kini dan masa yang akan datang. Ada masa yang memang ia anggap tak ada meski pada dasarnya memiliki peran penting sebagai pembentuk kepribadiannya saat ini.

Maka, biarkan seseorang berjuang dengan caranya sendiri. Mungkin masa lalunya sudah cukup membuatnya tertekan. Jangan beri ia tekanan lebih besar. Karena merusak mental kejiwaan seseorang, tanggung jawabnya jauh lebih besar ketimbang melukai kulit tubuhnya hingga berdarah-darah.

Cukup dukung ia menjadi lebih baik. Tanpa judge. Tanpa tekanan. Tanpa sindiran. Tanpa perbandingan. Cukup dukung dan semangati ia untuk masa depannya. Tanpa pernah coba ungkit-ungkit apa yang pernah membuatnya terluka dan mungkin merasa muak karena pernah mengalami hal-hal yang tidak pernah ia minta.

Hidup adalah proses. Tapi ia yang sudah merasakan sakitnya masa lalu, tentunya akan tahu dan akan mengupayakan orang lain tidak merasakan apa yang pernah ia rasakan sebelumnya.

Hidup adalah bertumbuh. Katanya bertumbuh itu berubah. Berubah harus melewati banyak proses. Hidup adalah perjalanan menjadikan manusia tetap pada hakikatnya, menjadi manusia.