Hei! Welcome to Kamu Calon Patner Hidupku

Dari sekian banyak waktu yang telah berjalan cukup banyak, kini garis start ku sudah dimulai di bulan kasih sayang, FEBUARI. Sedikit flashback ya, tahun lalu adalah tahun dimana terutama saya mengalami banyak percecokkan pada masalah cinta, terpuruk, hingga jatuh di dasar kesedihan yang teramat dalam ini cukup berlebihan sih namun benar-benar menyedihkan dan membuat pedih hati bukan hanya dimata saja.

Advertisement

Terlebih dari itu semua, tak sadarkan diri bahwa dia telah masuk tanpa sengaja di kehidupan saya kisaran bulan Oktober akhir tahun 2016 lalu, ketika saya dan dia hanya berawal dari teman ejek-ejekkan, teman curhat, teman yang selalu ada disaat saya butuh apapun dia selalu ada dan pada akhirnya cerita kami dimulai di tahun akhir kemarin, 2016.

Perasaan baper saya mulai tampak dan seperti orang dengan semangat yang menggebu-gebu yang seolah-olah gairah itu benar-benar bangkit kembali dengan rasa mengalir saja tidak ada unsur dikenalkan orang lain, ataupun orangtua dan bahkan teman dekat. Kedekatan kami hanya sebatas teman chatting saja, yang ketemu jarang apalagi pergi bersama walaupun kami satu kota rantauan.

Memasuki bulan November adalah bulan dimana bulan penuh pengharapan namun berharap di satu pihak saja, ya di pihak saya pihak perempuannya. perhatian yang dia beri itu perhatian yang menurut saya memiliki arti lain sehingga saya terbawa di perasaan, pertengahan bulan november ini, dia menjadi buah bibir di kalangan teman saya, kalau dia baik ke semua peremuan tidak hanya ke saya disitu mata terbelalak seketika dan kekecewaan mulai terlukis kembali.

Advertisement

Dengan rasa kecewa ini, saya mengambil jalan mundur teratur, mengambil jalan untuk tidak melanjutkan ke arah selanjutnya dengan dia. tetapi tetap komunikasi hanya saja sudah tidak intens dan hanya sebatas tanya-menjawab tidak lebih seperti awal kenal dulu.

Kemudian bulan Desember, dimana bulan ini bulan genap setahun putus dengan yang lalu. sudah biasa sendiri membuat saya lebih kuat menjalani hidup saya mungkin ini agak berlebihan,

Advertisement

Mengapa selalu cinta yang membuat manusia di masa kini sangat terpuruk ketika sudah merasakan jatuh cinta dan patah hati?

Bulan Desember kini terasa begitu cepat, karena pikiran saya terbawa untuk liburan dan piknik tidak ada lagi kegelisahan dalam diri, yang ada adalah rasa bahagia bisa berkumpul dengan keluarga di kota kelahiranku. Seketika sedang bersantai dengan libur kuliah, dia datang kembali kepada saya, dengan perkataan yang mulai membuat saya baper kembali, namun disitu saya sudah berjanji pada diri sendiri untuk tidak akan pernah bisa dengan gampangnya terbawa perasaan alias baper dengan dia karena latarbelakang dia dengan banyak perempuan seperti itu.

Namun tak dapat dipungkuri, ternyata baper itu sudah mencapai level hampir maksimal. Tapi sebisa mungkin, saya belajar meredam hawa napsu baper saya menjadi hal yang kembali normal dan biasa saja. Hari berganti hari, dia tetap menghubungi saya melalui chatting BBM, dengan perhatiannya, lelucon yang dia buat, kenyamanan yang dia beri buat saya membuat saya memiliki sedikit percaya untuk merasakan cinta lagi.

Namun di sisi lain, hati saya belum siap menerima cinta yang baru dan memulai dengan orang yang baru lagi memngingat bagaimana rasa patah hati dan sedikit trauma unutk menjalin kembali hubungan baru bersama orang lain, inginku masih dalam step masa lalu, masih terjebak di ruang nostalgia.

Bulan Desember akhir hingga Januari awal, dia kembali menghilang lagi, anggapan saya sudah terbiasa sendiri jadi tidak terlalu sakit jika semisal ditinggalkan tiba-tiba oleh orang yang dikasihi, sama halnya dengan dia, saya sudah beranggapan biasa karena saya berpikir saya hanya lah saya bukan siapa-siapa untuknya. Menghilang ya menghilang seperti debu, Datang kembali seperti angin yang berlalu secepat kilat.

Bulan Januari akhir, angin membawanya dia pulang kepadaku kembali setelah sekian lama menghilang, perlakuan dia terhadap saya melebihi bulan kemarin, dia mulai sering chatting dengan intens, mengajak saya untuk makan bersama, pergi, dan bahkan dia sering mengajak saya untuk menemani dia untuk kepentingannya, bahkan ketika saya sakit, dia orang pertama yang ingin membawa saya ke poliklinik dekat kampus kami.

Bagaimana tidak dipermainkan oleh perasaan ini kalau perlakuan dia terhadap saya semakin pro bukan kontra?

Bulan Febuari bulan penuh kasih sayang, saya berharap suatu saat nanti saya menemukan patner yang baru yang bisa diajak susah bareng duka bareng bahkan bahagia bareng. banyak yang datang lalu pergi, datang hanya menitipi sebuah rindu di langit, datang hanya untuk menambahkan luka, datang hanya sebuhan pengharapan semu. namun dia tetap hadir dan kusadari aku mulai jatuh cinta bahkan atas kenyamanan yang ia beri membuat saya mengeluarkan kata "sayang".

Tanggal 14 Febuari tiba, terbangun dari lamunan menemukan sebuah coklat pemberian dari dia, dia hanya berbisik beberapa kata "ini coklat enak ini buat kamu, kamu mau yang mana pink atau coklat?" lelucon dia yang seperti itu kadang kala membuat saya tersipu malu bahkan geli untuk diutarakan.

Semakin hari saya merasa semakin yakin, saya memilih dia, namun apa daya perempuan hanya bisa menunggu,menunggu dan terus menunggu disini. hingga akhirnya tanggal 18 Febuari puncak dimana kami membuat komitmen bersama, tidak putus teman hanya saja perbedaan disini lebih jelas statusnya ?

dan terkhususkan untuk kamu (J*v*),

Terima Kasih telah hadir, walau 3 bulan lamanya pdkt dan menghilang kemudian terbit lagi namun kamu tanggung jawab untuk rasa baperku selama ini

Love you, yah! ({})

09 Maret 2017

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Calon psikologi yang sedang mengejar gelar S1nya :) •Child Psychologist• ig: @noviooolita

4 Comments

  1. I love you not because of who you are, but because of who i am when i am with u. 😀
    Love you hei kamu.