Cinta merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita, dan cinta yang terpenting adalah cinta kepada tuhan dan cinta pada diri kita sendiri. Bahkan beberapa orang mengatakan bahwa sebelum kita mencintai orang lain, ada baiknya kita mencintai diri kita sendiri terlebih dahulu. Tapi ternyata, cinta kepada diri sendiri pun bisa menjadi racun jika tidak dilakukan dengan benar.
Ada satu hal yang menarik ketika aku sedang mempelajari tipe-tipe cinta dalam salah satu course yang aku hadiri. Yang membuat aku tertarik adalah tentang self-love yang ternyata bisa menjadi toxic ketika kita melakukannya secara berlebihan. Aku jadi sadar bahwa self-love yang selama ini banyak digaungkan di media sosial bisa juga membahayakan.
Akhir-akhir ini istilah self-love memang sering terdengar di media sosial dengan meningkatnya kesadaran pentingnya kesehatan mental seseorang. Self-love atau cinta pada diri sendiri artinya menerima dan mensyukuri diri sendiri, bukan memenuhi segala keinginan diri.
Dalam kepercayaan Yunani Kuno, self-love dikenal dengan istilah Philautia.Â
Philautia merupakan cinta pada diri sendiri yang bisa mengarah pada hal positif ataupun negatif.
Cinta pada diri sendiri bisa menjadi negatif apabila diikuti dengan sombong, narsis, dan egois. Sementara self-love yang positif adalah ketika kita bisa menghargai dan menerima diri kita apa adanya.
Self-love yang berubah menjadi Toxic
Ketika seseorang mencintai dirinya sendiri secara berlebihan, maka ia akan menjadi narsistik sehingga ia akan menjadi sombong dan egois. Ini lah yang dimaksud dengan self-love berubah menjadi toxic. Ketika seseorang sudah terjebak dalam toxic self-love, maka ia tidak mau lagi menerima pendapat orang lain dan merasa dirinyalah yang paling benar, lalu lama kelamaan ia bisa menjadi toxic people. Tentu itu dapat merugikan dirinya sendiri juga orang-orang di sekelilingnya.
Bagaimana Cara untuk Menghindari Toxic Self-love?
Untuk menghindari Toxic Self-love ini, maka teman-teman harus memahami konsep self-love yang benar terlebih dahulu. Sudah banyak artikel-artikel dan akun-akun media sosial yang membahas terkait self-love ini, bahkan beberapa merupakan pembahasan dari para profesional. Dengan memahami konsep self-love yang benar, teman-teman bisa paham dengan apa yang dimaksud dengan mencintai diri sendiri dan bagaimana cara untuk mencintai diri sendiri yang benar.
Melakukan journaling juga bisa membantu diri kita agar terhindar dari toxic self-love. Teman-teman bisa menuliskan pendapat-pendapat dari orang lain yang teman-teman sukai maupun tidak. Hal ini bertujuan untuk melihat apa yang salah dari diri kita sendiri. Tapi perlu diingat, bahwa dalam mendengar pendapat orang lain, perlu dipilah-pilih mana yang benar-benar penilaian objektif dan bukan subjektif.
Self-love merupakan hal yang baik dan dibutuhkan oleh diri kita sendiri. Jika kita bisa menerapkan konsep self-love yang benar, maka hal itu akan membantu dalam banyak hal, salah satunya yaitu meningkatkan self-esteem kita. Perlu diingat bahwa masing-masing dari kita adalah manusia yang berharga dan berhak untuk dicintai, terutama oleh diri kita sendiri.
Itu dia informasi terkait self-love yang bisa berubah menjadi toxic dan bagaimana caranya agar kita bisa terhindari darinya. Semoga informasi ini bermanfaat dan kita semua bisa mencintai diri kita sendiri dengan cara yang tepat.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”