Hari Perempuan Internasional merupakan hari yang spesial bagi para perempuan di seluruh dunia. Peringatan yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 8 Maret ini bertujuan untuk merayakan pencapaian perempuan di bidang sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
Tagar #ChooseToChallenge menjadi tema dari perayaan Hari Perempuan Internasional 2021. Diharapkan dengan tema tersebut perempuan di seluruh dunia dapat memilih untuk menantang diri sendiri karena dari tantangan tersebut akan membawa perubahan yang lebih baik.
Berbicara tentang tantangan, setiap perempuan saat ini sedang menghadapi tantangan khususnya dalam hal berkarir. Di era digital dan teknologi yang terus berkembang ini membuka peluang bagi perempuan untuk mengambil posisi strategis dalam berkarir, khususnya dalam industri perusahaan rintisan berbasis teknologi (startup).
Berdasarkan data dari Statiska menyatakan bahwa rata-rata posisi senior perusahaan teknologi berkisar antara 19%-41% diisi oleh kaum perempuan. Persentase terbesar adanya perempuan dalam posisi strategis dipegang oleh perusahaan Netflix 41% diikuti oleh Twitter sebesar 33% dan Apple 29%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa jumlah perempuan yang mengisi posisi senior perusahaan masih di angka rata-rata dan akan terus berkembang kedepannya.
Di Indonesia industri startup merupakan industri baru dalam ekosistem ekonomi dan bisnis masyarakat yang berbeda dengan perusahaan konvensional. Terlebih lagi startup didominasi oleh generasi milenial yang dianggap lebih berpikiran terbuka termasuk dalam hal kesetaraan gender.
Menurut Product Owner Lingkaran Ananda Marrisya mengatakan bahwa dirinya merasa semakin banyak perempuan yang berkontribusi di industri startup teknologi, yang kesannya banyak didominasi oleh laki-laki. Menurutnya, adanya perempuan dalam industri ini bisa membawa keberagaman komposisi dalam perusahaan. Sehingga dapat menghadirkan beragam ide dan inovasi yang dapat dikolaborasikan.
“Antara perempuan maupun laki-laki memiliki hal spesial yang jika dikolaborasikan akan membawa keberagaman perspektif dalam pekerjaan,” katanya
Dilansir dari artikel lingkaran yang berjudul ‘Peran Penting Perempuan Di Tengah Perkembangan EdTech Startup’ bahwa hal yang menjadi tantangan dalam industri startup khususnya di bidang edukasi teknologi adalah bagaimana menjadikan edukasi sebagai kebiasaan bagi masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, Ananda yang telah terjun di bidang edukasi selama 6 tahun ini berupaya untuk memberikan kesadaran akan pentingnya edukasi melalui startup Lingkaran.
“Challenge terbesar sebenarnya bagaimana yang dilakukan saat ini bisa menjadi lifestyle bagi teman-teman. Karena belajar dan memperkaya diri itu adalah hal yang gak ada habisnya,” katanya.
Harapannya di masa depan perempuan Indonesia bisa memperkaya diri dengan pengalaman dan keterampilan supaya dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan startup edukasi di Indonesia. Ananda juga menambahkan bahwa sebagai perempuan harus yakin dengan kemampuan diri sendiri dan percaya bahwa mereka layak mendapatkan apresiasi karena kemampuan yang dimiliki bukan karena perbedaan gender.
“Kita ada di tempat kita sekarang karena kita layak untuk berada di tempat tersebut, bukan karena kita adalah perempuan,” kata Ananda.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”