Umat Hindu di DIY di tahun 2021 menjadi sangat istimewa dikarenakan dirayakan di masa adaptasi baru, akibat dari pandemi Covid-19. Berbeda dengan tahun sebelumnya perayaan Nyepi yang diikuti oleh banyak umat, tapi kali ini umat mengikuti kegiatan secara daring atau virtual, Namun tanpa mengurangi khusyuk dan makna dari arti penyepian itu sendiri
Menurut ketua panitia DIY nyepi tahun saka 1943, Wayan T Artama, Kegiatan ritual keagamaan tetap berjalan sama seperti biasannya termasuk Yadnya untuk melasti. Salah satu rangkaiannya Hari Raya Nyepi di Pantai Ngobaran yang sepenuhnya diikuti umat dari Gunungkidul. Selain itu Parangkusumo dilaksanakan umat dari Bantul, Sleman, Kulonprogo dan Kota Yogya
Jumlah partisipan yang hadir juga dibatasi oleh panitia penyelenggara, masing-masing pura diwakili oleh 5 orang saja, sehingga jumlah peserta melasti 50 orang. Dengan Hari Raya Nyepi tahun SaKA 1943 Mengangkat tema ‘Memayu Hayuning Bhuwana dan Meningkatkan Harmoni Menuju Indonesia Sehat’ dam juga acara yang telah dilaksanakan untuk memeriahkan nyepi pada tahun ini seperti pertunjukan pentas seni dan budaya melalui webinar
Demikian juga dengan acara lainnya seperti ritual tawur Kesanga yang biasanya digelar di depan candi prambanan pada 13 maret ini. Dalam kondisi normal diikuti oleh 30.000 orang dengan acara seremonioal seperti pementasan ogoh-ogoh yang mengiringi acaranya dengan sakral
Namun di masa pandemi ini mengadaptasi kebiasaan baru seperti ritual Tawur Kesanga hanya dilaksanakan oleh panitia, petugas dan perwakilan umat yang berjumlah hanya kurang lebih 100 orang tanpa acara seremonial“ dan juga semua rangkaian kegiatan Nyepi dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid-19
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”