Baru beberapa hari yang lalu aku memutuskan untuk tidak lagi menjalin hubungan pacaran denganmu (sahabat SMPku). Karena aku merasa tidak nyaman lagi untuk ngejalanin hubungan pacaran itu. Awalnya aku memang bahagia karena kamu memiliki perasaan yang sama dengan aku waktu itu.
Tapi sepertinya kenyataan tidak seperti yang aku harapkan. Kenyataanya bahwa hanya akulah yang menyayangimu dengan tulus, kamu hanya mainin hatiku. Kamu sangat keterlaluan. Apa ini yang kamu maksud "sahabat" ??? Sahabat macam apa kamu? Kamu bisanya hanya melukai aku.
Aku tidak mengerti kenapa kamu begitu tega melakukan ini samaku. Kenapa harus aku yang kamu jadikan korban percobaanmu untuk mendapatkan wanita seperti yang kamu dambakan nantinya??? Kamu itu jahat.
Tidak pernah terpikirkan olehku, kamu bisa berpura-pura baik untuk mendapatkan sesuatu yang kamu mau. Pertanyaanku masih tetap sama, kenapa harus samaku, yang kamu sebut "sahabatmu". 12 tahun lamanya kita terpisah, dan bertemu kembali di Facebook itu membuat aku senang. Tapi senangnya hanya sesaat saja.
Kemaren masih teringat jelas di otak ini, kita telfonan hingga larut malam. Bahkan sampai pagi hari. Tapi sekarang untuk sekedar mengucapkan "hai" saja saya bingung untuk memulainya.
Walaupun begini yang aku dapat darimu, aku coba ikhlas dan berlapang dada, karna kamu akan tetap menjadi sahabat aku selamanya seperti di masa kecil dulu. Dan satu hal yang harus aku ingat, tidak selamanya apa yang kita mau itu bisa terwujud. Semuanya harus ada persetujuan dariNya. Aku serahkan semuanya ini kepada Tuhanku saja. Aku yakin Tuhan akan selalu ada bersamaku kapan pun, di manapun dan kemanapun aku pergi melangkahkan kakiku ini.
But it's all right, dari sini aku akan lebih berhati – hati lagi akan sesuatu yang kelihatannya "baik".
Dari aku Teman Masa Kecilmu dulu.
Semoga kamu membaca Tulisanku ini..
Dan Jangan marah yaa, kalau kamu tidak senang dengan isi tulisanku ini.
Big thanks 🙂
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.