Old Trafford, kini sudah tidak lagi menjadi tempat yang angker walaupun dihuni oleh para pemain yang dijuluki “Setan Merah”. Crystal palace dan Tottenham Hotspurs lah yang telah merubah ke angkeran Old Trafford menjadi taman bermain yang amat indah. Crystal Palace mampu memberi para pemain MU kekalahan pertama mereka di kandang musim ini dengan skor 1-3. Tottenham Hotspurs? Lebih tega lagi. Tim ini seakan hanya bermain-main di taman dengan menghajar tuan rumah dengan skor yang cukup memalukan yakni 1-6. Bukan angka kekalahan yang bisa dimaklumi oleh tim sekaliber Manchester United. Ironis memang, tapi ya itulah kenyataanya musim ini MU sudah mengalami dua kali kekalahan telak di kandangnya sendiri.
Entah karena kedua pelatih (Crystal Palace dan Tottenham Hotspurs) mampu meracik tim dengan sangat baik atau Ole Solskjaer yang kurang opsi dan memaksimalkan para pemainya. Jika boleh jujur Manchester United banyak memiliki kelemahan yang belum atau malah enggan mereka tutupi. Celah kelemahan yang begitu lebar, dan tak pernah ada penanganan yang baik dan benar. Ibarat mengalami luka yang sudah begitu dalam jika tak diobati sungguh perih nya tak terkira. Kira-kira begitulah kondisi yang dialami Manchester United sepeninggal pelatih Sir Alex.
Sebelum singgasana dan hegemoni Manchester United di kancah britania raya maupun eropa semakin tergerus, setelah rival sekota mereka semakin menjadi berisik pun, rival abadi mereka telah berhenti dari puasa gelar, sudah seyogyanya MU harus segera memperbaiki diri. Jika dikatakan ini adalah sebuah bencana maka bencana ini sudah masuk kategori sangat darurat. Lalu, apa yang perlu dilakukan oleh Manchester United?
Pertama, membeli pemain bintang yang tepat. Bukan saat nya pelit, MU wajib membeli pemain bintang yang tepat. Hal ini dibutuhkan karena saat ini bisa di bilang MU masih kurang memiliki pemain dengan jam terbang yang mumpuni. Setelah Cavani dan Donny Van De Beek, MU harus membenahi sektor lini belakang yang amat bapuk musim ini. terus terang saja kebobolan sebelas gol dalam tiga laga menandakan betapa bapuknya lini belakang MU. Setidaknya MU harus membeli bek berpengalaman seperti Sergio Ramos yang bisa mengajarkan cara bertahan pada Maguire dan kawan-kawan.
Kedua, copot ban kapten dari Maguire. Jelas sosok Maguire belum pantas untuk mengemban ban kapten bagi MU. Mau tidak mau sebagai fans United kalian pasti juga setuju dengan pendapat saya. Menjadi kapten di Manchester United haruslah memiliki wibawa dan jiwa kepemimpinan yang tegas. Lihatlah sosok macam Vidic, Roy Keane, Ferdinand dan Rooney. Mereka bukan hanya tegas namun mempunyai wibawa dan mampu memberikan api semangat dikala tim sedang down. Sedangkan Maguire? Ayolah. Jika Maguire copot ban kapten siapa penggantinya? Mungkin untuk saat ini Bruno Fernandes yang cocok. Karakternya yang berapi api dianggap mampu memberikan suntikan semangat kepada rekan-rekanya.
Ketiga, carilah direktur olahraga. Selama ini proses pencarian bakat dan jual beli pemain dilakukan oleh Ed Woodward. Dia dinilai oleh kebanyakan fans tak mampu mengatur proses transfer MU dengan baik bahkan terkesan sering melakukan blunder. Jika dilihat Ed Woodward memang bukan lah seorang direktur olahraga ataupun pencari bakat dia hanyalah pebisnis.
Jika tiga hal itu sudah dilakukan oleh Manchester United, bukan tidak mungkin dalam empat musim kedepan MU akan mampu kembali merengkuh kejayaan mereka baik di Liga Premier Inggris maupun kompetisi Eropa.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”