Hai Mantan yang Meninggalkanku, Aku Sudah Move on!

Bagaimana kabarmu? Apakah kau baik-baik saja sekarang? Bagaimana dengan kabar pacarmu? Pasti dia sangat bahagia memiliki kekasih sepertimu, bukan? Pertanyaan-pertanyaan itu aku bendung dalam hati dan pikiranku saat menjumpaimu kemarin, semuanya terhenti pada desah napasku, terasa tersangkut di ujung tenggorokanku.

Sejak hari kau melepas cintaku dalam genggamanmu, aku selalu merasa sakit. Hatiku setiap malam serasa berdarah, mengingat semua kenangan tentang kau dan aku. Pada penghujung malam aku selalu berserah pada Tuhan, bersimpuh memintamu kembali padaku. Bisa apa aku, selain mengadukan namamu pada pencipta.

Ah, aku tidak lagi ingin bernostalgia tentang perih, sakit dan akhirnya aku terpuruk sendiri. Kau tahu, aku sangat tidak menyukai patah hati akibat permainanmu. Tapi apa? Sejak pertamakali kau menyakitiku pun, aku sudah memaafkanmu dalam hati.

Aku tak bisa membencimu barang setitikpun. Rasa dendam dalam hatiku tak seberapa besar dibandingkan sayangku yang hingga hari inipun masih terasa ngilu saat kau diam-diam menatapku.

Aku sudah move on dari setiap jengkal kenangan bersamamu. Tiga tahun bukan waktu yang sebentar untuk menepis semua ingatan tentangmu, kita. Namun, aku berusaha terus untuk melupakanmu sebagai lembaran masa laluku. Jujur, tak sepenuhnya aku dapat melupakan cinta yang kita jalin. Waktu yang mampu mengikis segalanya menjadi baru.

Aku meninggalkan kota berserak kenangan kita, untuk menemukan halaman baru dalam kisah cintaku. Paling tidak aku sembuhkan lara yang bersemayam tepat di ulu hatiku.

Aku masih sendiri hingga hari ini, setidaknya aku sudah move on sekarang. Jika suatu hari kau memintaku kembali mencintaimu, maaf aku tidak akan bisa lagi.