Hadirmu Memberikanku Kesempatan Untuk Kembali Mencintai


Hadirmu meniadakan luka yang mengendap dalam hatiku.


Advertisement

Dulu aku terlalu banyak menanggung luka. Masa silam hanyalah soal pemikiranku tentang cinta yang sebatas kata tanpa makna keindahan di dalamnya. Segala perihal cinta hanya semata satu kata yang tak ingin ku cecap dengan semua bentuk. Mungkin aku terlalu mencintai. Hingga yang ku tanggung setelah cinta tiada adalah luka yang meniadakan diriku.

Sudah lama tak lagi aku inginkan perihal seseorang yang mendekati diriku hanya untuk membuat hati terjatuh lantas seolah melayang ke singgasana. Sudah lelah rasanya merasakan hati yang terus memikul segala pilu lebih banyak ketimbang rasa senang, sebab ada seseorang yang ingin di sayang. Seperti ingin dimakan sepi. Seperti ingin ditelan sunyi. Segala hal hanya ingin ku sesaki dengan ketidakpedulian pada cinta. Aku pernah berada di titik di mana cinta hanyalah soal bagaimana cara mencintai diri sendiri tanpa perlu membagikannya pada orang lain. Iya, pernah.


Segala hal berubah sejak dirimu ada. Segala kasih tercipta tanpa pernah aku duga. Segala rasa terbagi untuk dirimu yang ku cinta.


Advertisement

Mungkin memang sudah jalannya. Mungkin memang sudah caranya. Dan mungkin memang sudah waktunya. Segala luka yang pernah bernaung di gelap hatiku berubah menjadi riuh, sebab cinta hadir dalam palung rindu. Tiap pilu yang menjelma menjadi ketidakpedulian pada cinta di setiap orang berganti menjadi gemuruh hatiku yang tak menentu bila di dekatmu. Aku tak pernah bisa menduga bertemu denganmu. Aku tak pernah mengira bisa menemukan seseorang yang membuatku meniadakan segala luka di hari silam. Aku sudah jatuh cinta pada dirimu tanpa perlu kamu bersusah payah.

Dan kamu datang kepadaku. Kamu menyambut hatiku yang pernah dilukai, dileburkan bersama segala nestapa, dan ditimbun oleh selusin kesedihan yang tak bisa dijelaskan dengan barisan kalimat. Aku bahkan tak pernah mengira setelah dirimu hadir, bahwa ternyata masih ada orang yang mencintaiku dengan segala kesederhanaan cinta yang ku miliki. Aku tak menyangka dirimu mencintaiku dengan segala kekurangan yang ada pada diriku. Tuhan memang tak pernah salah dalam menempatkan tiap orang pada waktunya. Dirimu hadir setelah banyak luka yang ku tanggung adalah sebuah takdir yang ku senangi.

Advertisement


Biarkanlah aku mencintaimu dengan sepenuh hati, sebab aku ingin kisah kita tiada akhir.


Sekarang adalah kisah kita. Aku akan mencintaimu dengan segala perasaan. Aku akan menyayangimu dengan segenap kasih. Izinkan aku memberikanmu cinta terbaik yang ku punya. Mungkin akan terlihat sederhana. Mungkin akan terdengar biasa saja. Tapi aku akan berusaha untuk membuat kisah kita tak pernah biasa hingga napas ini habis. Dan semoga kamu mencintaiku juga dengan cara terbaikmu. Aku percaya denganmu, sebab cinta yang tulus selalu hadir dari saling percaya satu sama lain. Kisah kita memang baru terbentuk. Kasih kita masih terus berlanjut. Dan kita akan berkisah dengan kasih yang saling menggenapi satu sama lain.

Aku tak ingin membuat air matamu mencuat dari sepasang matamu yang indah. Aku tak ingin membuat tanganmu menanggung kesal, sebab jemarimu terlalu hangat untukku. Dan aku tak ingin langkah kakiku tidak mengarah padamu, sebab diriku menjauh lalu meninggalkan luka pada jejak-jejak kisah kita. Semoga kita terus saling mencintai, sampai lupa cara melukai.

Terima kasih sudah mencintaiku. Terima kasih sudah membuatku kembali merasakan bagaimana jantung berdetak lebih cepat, sebab sepasang matamu yang tampak menggetarkan hatiku. Terima kasih sudah membuatku kembali merasakan bagaimana jemari merindu jemari lain, sebab kamu yang dengan begitu hangat menggenggamku. Dan terima kasih sudah membuatku kembali melangkah dengan segala senyum yang ada, sebab dirimu selalu menemani diriku untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Kamu mengubah segala perasaan menjadi jatuh cinta yang menyenangkan.


Semoga kita akan berkasih sepanjang waktu. Tapi, jika bagimu mencintai sepanjang waktu terlalu berat, akan ku cintai kamu pada tiap detik dan tiap jantung yang terus berdetak.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa Universitas Mataram | Penggemar Manchester United | Aktif di Twitter | Penulis Buku: Jomblo Ngoceh