Manusia tumbuh dan dewasa sesuai pada waktunya. Namun terkadang kita terlewat untuk belajar mengerti dan memahami situasi. Manusia adalah makhluk Tuhan yang diberikannya nurani, mereka tidak sama dengan hewan dan tumbuhan yang hanya diberi naluri. Sebagai makhluk Tuhan yang telah dibekali nurani, maka seharusnya belajar dan menjadi makhluk pembelajar dari waktu ke waktu.
Sebagai makhluk yang mempunyai nurani, sudah seharusnya kita menggunakan hati dalam melakukan sesuatu. Mengikuti kata hati bukanlah mengalir ditengah waktu, namun menghayati dari waktu ke waktu untuk dinamis bergerak, mengerjakan dengan secara maksimal dari setiap amanah yang dipegang. Bergerak dengan kata hati bukanlah terus kita membawa perasaan saat melakukan suatu hal. Namun melaksanakan dengan seharusnya yang dikerjakan, agar sesuai dengan norma, aturan, dan tidak merugikan orang lain.
Bergerak dengan hati, akan memantapkan setiap langkah kaki kita, langkah kinerja kita, untuk selalu peduli terhadap orang-orang disekeliling kita. Kata hati mampu menuntun kita untuk melakukan hal hal yang positif sesuai dengan kemampuan kita, untuk kebermanfaatan orang lain.
Banyak diantara kita yang sebenarnya secara sadar, bahwa itu bukan dirinya ketika melakukan sesuatu, alhasil kinerjanya dan apa yang dilakukannya tidak maksimal, bahkan terkadang ikut-ikutan karena harus melakukan itu, dikarenakan semua yang ada disekilingnya, teman yang dikenal akrabnya melakukannya. Padahal hatinya belum menganalisis, menimbang, apakah hal tersebut merugikan dan mengganggu persaan orang lain atau tidak. Oleh karena itu, dengan kita menggunakan kepdkaan hati untuk bergerak, maka kemungkinan besar kesalahan kita melangkah tidak akan terjadi.
Bergerak dan terus bergerak adalah suatu alasan untuk mencapai apa yang kita inginkan. Tuhan meminta kita terus belajar dan terus berbenah agar setiap hari lebih baik. Bergerak dengan analisa dan sesuai dengan diri sendiri akan menjadikan diri penuh dengan syukur. Ada banyak manusia yang mengeluh dalam bekerja karena ia bekerja bukan karena ia butuh, melainkan hanya karena tuntutan. Tuntutan itulah yang membuat ia tertekan. Oleh karena itu, bergeraklah dengan hati dan kepasrahan pada ilahi sepenuh jiwa, agar apa yang kita lakukan penuh dengan kesadaran dan kebersyukuran.Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”