Menginjak tahun 2022, kita masih terus berhadapan dengan pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sejak tahun 2020. Namun, kasus penularan Covid-19 di Indonesia untuk beberapa bulan belakangan tidak terlalu signifikan. Hal itu bisa dilihat melalui situs worldometer.info. Melansir dari situs tersebut, tren peningkatan  kasus Covid-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir bertambah sebanyak 4221 kasus, sedangkan di negara tetangga seperti Malaysia dalam sepekan terakhir tren peningkatan kasus disana berjumlah 22.218 kasus baru, di Australia dalam sepekan terakhir jumlah kasus baru yg ditemukan berjumlah 717.815 kasus baru.
Kita tentu bersyukur bahwa peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan negara-negara lain, namun jangan sampai kita lalai karena hal tersebut karena Pandemi belum sepenuhnya usai. Hal itu bisa kita lihat dari munculnya varian Covid-19 baru yaitu varian Omicron. Varian virus yang berasal dari Afrika Selatan ini kini telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Dengan masuknya varian omicron di Indonesia tentu kita harus waspada dan bersiap untuk menjaga diri.
Banyak cara yang bisa kita lakukan agar bisa terhindar dari varian Omicron ini, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik, dan mengurangi mobilitas, dan juga ikut program vaksinasi agar memperkuat imun tubuh serta untuk menjaga diri dan orang lain agar tidak tertular virus Covid-19. Nah berbicara soal vaksin, diawal tahun ini kita mendapat kabar baik tahun ini. Mulai tanggal 12 Januari 2022 melaksanakan program vaksinasi booster guna mencegah penyebaran varian Omicron. Kabar baiknya lagi vaksin booster ini gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Melansir dari situs kemkes.go.id bahwa sasaran vaksinasi booster ditujukan bagi masyarakat berusia 18 tahun ke atas dengan sasaran utama adalah Lansia dan penderita imunokompromais yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap atau  telah 2 kali suntik dan minimal 6 bulan setelah penyuntikan dosis kedua. Sedangkan untuk skema pemberian vaksinasi akan mengikuti aturan yg telah dipertimbangkan oleh peneliti dalam dan juga dari luar negeri, Badan POM serta ITAGI (Indonesia Technical Advisory Group on Immunization), yaitu:
Untuk yang mendapat vaksin pertama Sinovac atau vaksin dosis pertama dan kedua Sinovac, maka akan diberikan vaksin booster setengah dosis dari vaksin Pfizer atau vaksin AstraZeneca. Sedangkan untuk vaksin pertama AstraZeneca atau vaksin dosis pertama dan kedua AstraZeneca akan diberikan vaksin booster setengah dosis dari vaksin Moderna.
Soal ketersediaan vaksin, kita tak perlu khawatir karena pemerintah sudah memiliki stok vaksin yang cukup baik. Vaksin tersebut merupakan pengadaan vaksin yang berasal dari kontrak pengadaan vaksin tahun lalu yang pengirimannya akan tiba di awal tahun ini. Ada pula ketersediaan vaksin yang merupakan tambahan yang cukup signifikan dari vaksin donasi dunia baik melalui program kerjasama COVAX maupun program kerjasama bilateral.
Sebagai informasi, sebelumnya COVAX memberikan komitmen bantuan terhadap 20% dari populasi Indonesia. Namun sudah dikonfirmasi kembali bahwa akan ditingkatkan menjadi 30% dari populasi Indonesia kira-kira setara vaksinasi untuk 27 juta orang, jika dijumlahkan maka jumlah vaksin yang diterima pemerintah Indonesia setara dengan 54 juta dosis vaksin gratis yang bisa diterima pemerintah total dari pengadaan tahun lalu dan tahun ini.
Bagi yang sudah mendapatkan vaksin booster nantinya juga akan mendapatkan sertifikat lagi. Sertifikat vaksin selain digunakan sebagai alat bukti bahwa kita sudah melakukan vaksinasi, tapi juga menjadi syarat administrasi untuk melakukan perjalanan.
Melihat keseriusan pemerintah untuk bisa menangani permasalahan pandemi di Negeri ini seharusnya kita juga mempunyai kesadaran untuk turut andil mengambil peran untuk membantu bangsa kita tercinta ini agar lepas dari permasalahan pandemi Covid-19, dan agar kita semua bisa beraktivitas dengan normal lagi. Kita tentu sudah lelah kan menghadapi keadaan yang seperti ini terus, maka dari itu kita jangan hanya menjadi penonton saja melihat pemerintah, aparat, dan juga tenaga kesehatan berjuang menyelesaikan permasalahan Covid-19. Kita juga bisa jadi pemeran dalam penanggulangan pandemi dengan senantiasa menjalankan protokol kesehatan dan ikut program vaksinasi.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”