sebuah rindu di dalam puisi
mengingatkanku kepada kecewa pertama kali
Sebuah rindu dalam puisi
Membuatku menginginkan perjumpaan dengan kekasih hati
Â
Ketika malam-malam menjamuku dengan kesendirian yang lama
Aku menerka-nerka segala rasa
Apakah benar ada sebuah nama?
Â
Ketika malam-malam jalang lebih sering membuatku gamang
Pernahkah aku bercerita padamu perihal dada terpedang?Â
Aku mengalamimu.Â
Dan seterusnya aku memilih jatuh yang begini dalam hanya sebab rindu yang terlampau tinggi terhadapmu.Â
Â
Kekasihku,Â
Sebab rindu yang terlampau seperti ini terhadapmu.Â
Maukah kau memilih tinggal dalam setiap musim yang berganti?Â
Aku akan menari.Â
Tarian rindu yang ingin kau lihat untuk ku permainkan.Â
Â
Ah, betapa gilanya rindu ini.Â
Di depanmu aku bisa berkata tidak apa-apa, tapi di belakangmu sungguh aku ingin di hadiahi peluk.
Â
Dia kekasihku, belum sepenuh mengerti mau hati
Apalagi ketika hujan rindu membasahi seluruh aku
Mungkin kekasihku belum pandai membaca sebuah makna
Sebuah cinta yang hidup dalam puisi
Mungkin memang benar kekasihku belum pandai membaca pertanda
Dimataku,Â
Dia tetap menjadi sebuah alasan mengapa seluruh musim selalu menghadirkan musim yang baru
sebuah rindu yang tak pernah redup dalam puisi
Tumbuh sebagai prasasti
Â
Dia kekasihku,
Memenuhi dada dengan airmata rindu.
Dia kekasihku,
Menghadiahiku pelukan damai setelah badai
Sebuah rindu dalam puisi
Selalu mendambamu dalam helaian kekata
Bergelombang begini bergelombang karena ngilunya
Sebuah cinta dalam puisi
Selalu mengajakku menari dalam tarian kata
Deburan ombak yang menghadirkan nyanyian lembut dalam dada
Â
Aku terbiasa menari, kekasihku
Dalam puisi-puisi rindu yang menghadirkan berbagai nada-nada cinta
Oh kekasihku,Â
Apa kau tahu? Apa bedanya tertusuk dan di peluk?Â
Keduanya sama-sama menghancurkan dengan manisnya.Â
Begitulah aku yang terlampau gila karenamu
Kau hanya harus mengerti; Menjauh dan Mendekatlah sebab keyakinan.
Batam, 28 September 19
***
TANPA KARENA
Ketika aku menutup mataku, aku melihat mata itu
Hatiku mungkin akan merasakan sakit lagi
Tapi kali ini, kubiarkan ia menikmati
Jika ini hanya mimpi, tolong bangunkan aku
.
Apakah kau takdirku?
Pertanyaan yang kutahu tidak memiliki jawaban
Bahkan Aku terjatuh terlalu dalam padamu
Coba kau panggil aku
Aku tidak menemukan jalan keluar darimu
.
Mengapa hatiku terus-terusan tenggelam?
Apakah kau tinggal dihatiku yang paling dalam?
Apa kau tahu kebenaran yang tersembunyi dalam diriku?
Hatiku masih tetap peduli dan masih melihatmu
Bahkan ketika aku terus berlari keluar dari nafasku
Tak pernah bisa meniadakanmu
.
Bibirku mungkin enggan menyebut namamu
Tapi doa-doa yang selalu kuredam
Mengawasimu dari kejauhan selalu
Aku tahu tuhan tidak pernah diam
Lantas
Mengapa aku selalu seperti ini?
Mendapatimu dalam setiap helaian nafas
Ah
Hatiku yang selalu menuju ke arahmu
Membuat jantungku berdebar-debar lagi
Membuatku tak bisa mengendalikannya lagi
Rasanya seperti aku mencintaimu dari waktu yang lama.
Jangan bertanya kenapa aku begini
Aku mencintai tanpa karena!
.Â
Batam, 28 September 19
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”