Gara-gara Corona, Bisnis Jamu Jadi Pilihan di Tengah Pandemi

Jamu Bahenol laris saat pandemi

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Jamu dibuat dengan bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan atau rempah-rempah. Jamu sangat banyak macamnya. Bahkan banyak jamu tradisional Indonesia yang telah dikenal luas hingga keluar negeri. Salah satu yang terkenal yaitu kunyit asam. Jenis jamu tradisional ini memiliki rasa yang sangat menyegarkan. Kesegaran dari minuman jamu kunyit asam tersebut akan semakin terasa ketika disajikan dalam keadaan dingin.

Advertisement

Selain kunyit asam, ada berbagai jenis jamu tradisional lainnya yang memiliki manfaat sangat banyak. Jamu identik akan manfaatnya yang digunakan sebagai cara pengobatan secara tradisional. Dengan mengonsumsi jamu tentu menjadi cara alami yang dipercaya aman bagi tubuh, karena bahan-bahan dari jamu tidak diberikan campuran bahan kimia lain yang berbahaya. Bisnis jamu termasuk yang tengah naik daun di tengah pandemi virus Covid-19. Khasiatnya sebagai penjaga daya tahan tubuh menjadi salah satu faktor utama yang membuat produk tradisional ini terus dicari selama pandemi berlangsung. Jamu di percaya dapat meningkatkan imunitas tubuh selama pandemi seperti ini.

Malah, saat banyak bisnis lain berguguran akibat pandemi Covid-19, usaha jamu tradisional makin eksis. Tak sedikit yang membuka usaha jamu tradisional. Sebut saja, Chantika Jawza mempunyai cara tersendiri untuk keluar dari kesulitan. Chantika memiliki usaha yang baru dibangunnya pada Maret tahun lalu di bidang UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Ia merintis usaha di bidang minuman yaitu jamu tradisional, dengan nama produk ‘Jamu Bahenol’.


“Bisnis jamu di mulai saat virus Covid-19 masuk ke Indonesia pada Maret 2020 lalu. Produk jamu ini saya beri nama Jamu Bahenol. Minuman sehat ini dapat dikonsumsi untuk semua kalangan,” kata Chantika, Jumat (15/1/2021).


Advertisement

Chantika menceritakan, memulai usaha jamu ini hanya berbekal modal Rp. 1 juta. Namun keinginan kuat untuk memulai bisnis tersebut, keterbatasan modal tak menjadi hambatan baginya. Jamu Bahenol memiliki beragam menu jamu. Mulai dari kunyit asam, beras kencur, bir plethok, serta lemon sereh. Dua produk andalannya, yakni kunyit asam dan lemon sereh. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat jamu biasa ia dapatkan di pasar tradisional.

Mengenai pemasaran jamunya, Chantika mengandalkan media online, baik lewat media sosial ataupun melalui marketplace semacam Tokopedia. Baginya medsos merupakan strategi pemasaran terbaik saat pandemi seperti ini. Chantika meracik dan meramunya sendiri ditempatnya ia tinggal di Perumahan Pondok Arum, Kelurahan Nambo Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.

Advertisement


“Sistem pemasaran kita melalui media sosial dan melalui Tokopedia juga. Namun, bagi para pembeli juga bisa datang langsung ke tempat saya,” ucapnya.


Salah satu faktor yang membuat produknya cepat mendapat pasar adalah karena kualitas rasa yang pekat dan tidak dimiliki oleh produk jamu lainnya serta harga yang relatif murah. Dengan harga untuk ukuran 600ml Rp. 12.000 per botol dan 350ml Rp. 8.000 per botol.


"Yang membedakan jamu bahenol dengan jamu lainnya itu rasanya yang lebih pekat serta harga yang relatif murah," ujarnya. 


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini