Gagal Menikah Bukan Berarti Akhir dari Dunia. Toh, Hidupmu Akan Tetap Berjalan dan Kamu Juga Berhak Bahagia

gagal menikah bukan akhir dunia

Orang bilang saat kita sudah lamaran maka itu pertanda bahwa satu langkah semakin dekat terhadap pernikahan. Kita semua pasti berpikir seperti itu karena memang begitulah adanya. Memang proses lamaran seolah menyakinkan kita bahwa semuanya pasti baik-baik saja, bertemunya dua keluarga dan proses tukar cincin seolah membuat semua hal akan berjalan dengan baik.

Advertisement

Lagi-lagi kata orang bahwa pertengkaran mendekati hari H adalah hal yang wajar terjadi. Dan hal ini pula lah yang terkadang membuat pasangan pegantin berpikir bahwa apa yang terjadi bukan sesuatu yang penting. Terasa bodoh memang, tetapi apa-apa yang kata orang entah kenapa lebih nyaman didengarkan daripada kata hati sendiri.

Saat sang kekasih sudah melamar seolah semua terasa indah karena setiap wanita mengharapkan terjadinya pernikahan yang indah. Bahkan kita pun sering mengabaikan karakter asli pasangan yang mulai terlihat berbeda baik dia yang mulai posesif nggak karu-karuan atau mulai berkata kasar. Seolah kita puk puk sendiri hari kita dengan pikiran-pikiran positif, oh mungkin saja dia stress mempersiapkan pernikahan ini. Hey, yang sedang mempersiapkan pernikahan itu kita berdua, iya kita berdua calon pengantin. Bukan dia saja.

Apa yang paling menyakitkan dalam hidup ini? Kegagalan, termasuk gagal menikah. Bayangkan, lamaran sudah terjadi, uang sudah keluar, sahabat-sahabat dejat sudah mengetahuinya, keluarga sudah saling kenal, foto-foto lamaran sudah menghiasi feed Instagram,dan tiba-tiba saja semua itu harus hilang.

Advertisement

Sakit, pastinya. Rugi materi, hati tercabik-cabik, dan merasa mengapa percintaan tidak seberuntung orang lain. Mengutuki diri sendiri dan belajar menerima kenyataan. Harus menguatkan diri sendiri, jika bukan diri sendiri lalu siapa lagi? Dalam hidup ini, orang lain tidak akan selalu ada di pihak kita. Mereka bisa saja menyalahkan diri kita karena sebuah kegagalan yang terjadi tanpa berpikir bahwa kita ini juga punya hak untuk bahagia. Proses move on selalu diwarnai dengan air mata. Hati terasa berdarah-darah, tetapi logika memaksa untuk kuat.

Patah hati memang tidak pernah mudah bukan? Apalagi menghadapi kegagalan, tidak ada satu orang pun yang ingin berhadapan dengannya. Tetapi, kita hidup di dunia bernama realitas. Kegagalan kerap datang tanpa permisi. Jika hari ini kita merasa sedih dan terluka, jangan khawatir karena pasti datang hari bahagia kita. Dunia ini berputar itu adalah fakta. Jika hari ini proses pernikahan gagal, akan ada hari lain ketika proses pernikahan berjalan sempurna dengan orang yang tepat. Seorang teman hidup yang mapan secara pemikiran, yang memahami bagaimana seharusnya memperlakukan teman hidupnya. Pasti akan datang di waktu yang tepat.

Yakinkan diri kita bahwa gagal menikah bukanlah akhir dari kehidupan ini. Meskipun menyakitkan, setidaknya Tuhan sudah berbaik hati membuang orang yang tidak tepat dari hidup kita. Bukankah itu sebuah kebaikan? Jadi, jangan pernah berfikir untuk berahkir dengan kesedihan. Yang harus kita yakini adalah bahwa hidup akan tetap berjalan sama indahnya, sama seperti saat kita belum melangkah pada langkah ini. Tidak ada yang bisa menyakinkan diri kita sendiri selain diri sendiri. Yuk, mulai bangkit, move on, dress up dan bersiap menjemput kebahagian yang sudah menanti di sana.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Live a life, no drama

Editor

une femme libre