Remaja sekarang pasti sudah sangat familiar dengan fenomena demam Korea atau Korean wave. Tapi disini Korea yang saya maksud yaitu Korea Selatan ya bukan Korea Utara, lantas apa sih demam Korea itu? Yaps demam korea adalah mereka yang sangat mengagungkan sesuatu yang berhubungan dengan Korea, salah satunya kpop dan kdrama. Apa itu kpop dan kdrama? Betul sekali kpop merupakan singkatan dari korean pop yaitu jenis musik yang identik dengan sekelompok boyband atau girlband. Sedangkan kdrama atau biasa disebut drakor merupakan drama Korea berupa miniseri yang diproduksi dalam bahasa Korea.
Di Indonesia sendiri, banyak sekali remaja yang menggandrungi kpop maupun kdrama tersebut. Bahkan mereka rela begadang demi maraton episode serta menanti episode baru drakor yang sedang on going sampai lupa segalanya hingga matanya membengkak seperti mata panda, yang lebih hebatnya lagi tidak sedikit dari mereka yang rela menabung dalam waktu yang lama untuk membeli merchandise maupun tiket konser dari suatu boyband atau girlband yang mereka idolakan dengan harga yang cukup fantastis.Â
Â
Saya sendiri adalah remaja yang terkena dampak kekorea koreaan, hal tersebut terjadi karena terlalu seringnya saya dalam menonton drama Korea serta konten boyband maupun girlband Korea yang saya sukai sehingga saya menjadi mengerti gaya bicara serta beberapa kosakata Korea yang sederhana dan kadang menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun kecintaan saya ini masih di taraf yang wajar, saya belum sampai dititik rela merogoh kocek besar untuk membeli sesuatu yang berbau Korea.Â
Benci bisa berubah menjadi cinta
Awalnya saya tidak tahu apa itu kpop dan kdrama, sampai akhirnya teman sebangku SMA saya sering bermata panda dan menguap di kelas. Awalnya saya mengira matanya bengkak akibat menangis, sampai suatu hari saya memberanikan diri untuk bertanya apa yang membuat matanya seperti mata panda apakah karena putus cinta? Salah besar ternyata karena maraton drakor. Saya berpikir ngapain begadang dan lupa makan hanya untuk menonton sebuah drama, jelas tidak ada manfaat dan membuang waktu.Â
Eitsss tapi seiring berjalannya waktu dan semakin sering teman saya memperkenalkan tentang dunia kpop dan drakor saya akhirnya menjadi suka. Setiap hari saya menonton drakor dan kpop hingga saya tahu sedikit tentang bahasa Korea, hafal nama-nama aktor, aktris, member boyband dan girlband, berbagai lagu boyband serta girlband dan original soundtrack drakor. Drakor pertama yang saya tonton yaitu hotelDelluna dengan genre romance,mystery dan thriller. Dramanya memang seru apalagi profesionalitas dari pemainnya, selain itu, pemainnya juga ganteng dan cantik remaja sekarang menyebutnya 'visual'. Sehingga tidak heran jika drakor memiliki banyak peminat khususnya di kalangan remaja.
Fenomena remaja sekarang
Setiap hari topik bahasan teman-teman saya tidak jauh dari Korea, mereka selalu membahas tentang kapan episode baru akan tayang, kapan idols akan melakukan vlive, kapan idols akan comeback dan masih banyak lagi yang mereka bahas bahkan, berapapun waktunya tidak akan cukup untuk mereka. Kebanyakan remaja sekarang juga sering berbicara dan menulis dengan bahasa Korea. Tidak hanya itu, bahkan semua hp berisi tentang Korea, baik lockscreen, bahasa, sosial media mereka semuanya penuh dengan Korea. Gaya berpakaian pun mengikuti trend Korea. Bahkan lebih parahnya lagi mereka sampai berimajinasi menganggap idols Korea adalah pacarnya, ya walaupun kelihatannya bercanda namun sebenarnya memang berharap. Jika idols yang mereka cintai terciduk kencan mereka bahkan sampai menangis berhari-hari karena kecewa dan stalking siapa orang tersebut sampai ketemu, kemampuan tersebut dapat melebihi kemampuan hacker.Â
Semua harus berhubungan dengan Korea, bahkan kebanyakan remaja sekarang mulai mengikuti budaya Korea mulai dari makanan, gaya bicara dan model pakaian. Dari segi makanan remaja sekarang mulai tertarik pada makanan Korea seperti tteokbokki, udon, jajangmyeon, bibimbap dan masih banyak lagi, belum lagi dari segi gaya bicara dan bahasa, remaja sekarang mulai menerapkan beberapa kosa kata Korea yang sederhana seperti 'jinjja', 'mianhae', 'annyeong', 'chingu' dan masih banyak lagi. Apalagi model pakaian remaja sekarang, bagi remaja yang menyukai hal berbau Korea pasti model pakaian mereka terinspirasi atau mengikuti trend yang digunakan oleh idol kesayangan mereka.Â
Tentu hal tersebut berdampak buruk, apalagi dikhawatirkan akan semakin lunturnya budaya bangsa Indonesia karena tersisihkan oleh budaya Korea. Hal ini dapat dilihat dari beberapa waktu lalu di tweet pak Sandiaga Uno yang mengatakan 'kurangi nonton drakor dan K-pop perbanyak dengerin Drasun (drama Sunda) dan D-kop (dangdut koplo) '.
banyak juga manfaat dari demam Korea yang kita rasakan tapi tidak kita sadari, contohnya :
1.) Sebagai media belajar bahasa Korea, dengan kita sering menonton acara yang berbahasa Korea, lama kelamaan kita akan terbiasa dan mengerti arti dari bahasa Korea tersebut serta dapat mempelajari lebih dalam dengan mencoba menerapkannya pada percakapan sehari-hari.Â
2.) Sebagai media untuk melatih disiplin menabung, dengan fenomena kekorea koreaan ini segala sesuatu pasti harus berhubungan dengan Korea, mulai dari barang yang kita pakai hingga merchandise idol kpop yang kita sukai. Namun karena harganya yang cukup fantastis maka diperlukan kegiatan menabung secara rutin.Â
3.) Sebagai bentuk self healing, tentu banyak remaja berpendapat bahwa aktor dan aktris Korea itu ganteng dan cantik atau remaja sekarang menyebutnya 'visual' ya tentu hal tersebut dapat digunakan sebagai media menghilangkan stress akibat beban hidup yang sedang dialami remaja.Â
Tulisan ini akan saya tutup dengan sebuah motivasi,Â
Teruslah bekerja keras hingga berada di barisan paling depan panggung konser dan berteriakk 'oppa saranghae, Neoreul bogo shipoyo'.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”