Etilen Glikol dan Dietilen Glikol pada Kasus Gagal Ginjal Anak

Jangan lupa selalu perhatikan kandungan yang ada di dalam obat ya SoHip!

Etilen glikol dan dietilen glikol adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pelarut dalam sebagian obat cair sebagai pengganti propilen glikol atau polietilen glikol. Kedua zat ini sebetulnya merupakan zat yang berbahaya apalagi jika dijadikan pelarut dalam obat. Akhir-akhir ini, kedua zat ini sedang menjadi perbincangan terkait dengan meningkatnya gagal ginjal akut pada anak-anak.

Advertisement

Ketika masuk ke tubuh, etilen glikol dan dietilen glikol akan mengalami proses oskidasi oleh enzim menjadi asam oksalat. Asam oksalat jika bereaksi dengan kalsium dalam tubuh akan membentuk kristal kalsium oksalat yang akan menjadi batu ginjal dan menyebabkan gagal ginjal. Efek ini berlangsung dengan sangat cepat, yakni dalam 24-72 jam sehingga efek gagal ginjal yang diakibatkan kedua zat ini bersifat akut. Selain itu, kristalnya yang tajam dapat melukai ginjal sehingga efek gagal ginjal yang ditimbulkan semakin parah.

Kondisi ini bila terjadi di anak-anak akan lebih berbahaya karena ginjal anak-anak masih kecil dan membrannya masih lemah, efek yang ditimbulkan juga akan lebih parah sehingga organ lain seperti jantung dapat terkena dampaknya juga. Apalagi, di negara-negara kering seperti di Afrika, kondisi kekurangan air bersih dapat menyebabkan dehidrasi yang akan mempercepat terjadinya pembentukan batu ginjal. Oleh karena itu, resiko gagal ginjal di negara-negara tersebut lebih tinggi.

Di Indonesia, sudah ada beberapa obat sirup yang terbukti mengandung etilen glikol dan dietilen glikol seperti Termorex, Unibebi, Vipcol Syrup, dan beberapa sirup parasetamol. Obat-obat ini ditarik peredarannya setelah terbukti mengandung kedua zat berbahaya tersebut.

Advertisement

Sebetulnya, karena efeknya yang berbahaya, etilen glikol dan dietilen glikol ini dilarang ketat penggunaannya oleh FDA (Food and Drugs Administration) sejak 1938, namun hingga sekarang masih banyak produsen farmasi nakal yang masih menggunakan kedua senyawa ini sebagai pemanis buatan karena harganya yang tergolong lebih murah sehingga dapat menekan biaya produksi dan menambah keuntungan perusahaan.

Karena efeknya yang berbahaya kepada anak-anak, pemerintah semakin ketat dalam regulasi peredaran obat sirup anak. Semua obat yang terbukti mengandung kedua zat ini langsung ditarik peredarannya dari semua apotek dan dokter diimbau tidak lagi meresepkan obat sirup ini. Dengan ini, diharapkan tidak ada lagi korban anak-anak akibat produsen farmasi nakal yang melakukan hal ini semata-mata karena keuntungan. Anak-anak merupakan harapan bangsa yang masa depannya harus kita jaga bersama.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini