Kekayaan alam Sulawesi Tenggara sungguh laur biasa besarnya. Tak hanya hasil pertanian dan pertambanagn yang melimpah, namun keelokan alamnya juga begitu mempesona. Sudah banyak obyek wisata alam yang mampu dijual dan berhasil menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara untuk datang di Sultra. Namun tak sedikit pula yang masih butuh sentuhan perbaikan, kelengkapan sarana dan kemudahan akses. serta promosi demi meraup pendapatan dari sektor wisata ini.
Salah satu obyek wisata alam yang sangat potensial untuk terus dikembangkan dan dipromosikan adalah wisata alam air terjun Moramo. Terletak di desa Sumber Sari, kecamatan Moramo, Konawe Selatan,  obyek wisata yang satu ini dapat ditempuh dengan perjalanan darat dari Kendari dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam. Kondisi jalan yang mulus dan lebar mampu memangkas waktu tempuh yang beberapa tahun silam bisa mencapai 2,5 jam.
Dari gerbang selamat datang, pengunjung masih akan berjalan kaki sejauh 1,2 kilometer demi mencapai lokasi air terjun. Meskipun harus berjalan sejauh itu, namun tidak akan menimbulkan rasa penat dan bosan. Karena kita akan disuguhkan dengan situasi yang benar-benar alami. Udara yang sejuk khas pegunungan, karena sepanjang perjalanan diteduhi dengan rimbunnya berbagai jenis pepohonan, sehingga sinar matahari tidak akan tembus menyoroti. Ditambah pula dengan suara kicauan burung bersahut-sahutan, serta ditingkahi suara gemercik air yang menyejukkan jiwa bagi yang mendengarnya. Jalan juga begitu mulusnya, karena dilapisi marmer, sehingga tidak perlu khawatir akan terperosok. Â
Sepanjang perjalanan itu juga, beberapa air terjun kecil sudah dapat kita temui. Namun pengunjung akan benar-benar merasakan eksotisme air terjun Moramo setelah mencapai lokasi dimana mereka dapat menikmati sejuknya air yang entah berasal dari mana. Begitu besar dan agung karya Sang Maha Pencipta. Rasa itu akan timbul begitu saja, setelah melihat dan menyaksikan keindahan alam yang tertata di hadapan kita.
Ketinggian dari air terjun Moramo ini menurut warga di sekitar konon mencapai sekitar 100 meter. Ada air terjun berundak dan ada lebih dari 7 buah undakan besar serta 60 undakan kecil dan beberapa kolam yang bisa Anda jadikan tempat berendam. Hal inilah yang membuat orang lain takjub. Airnya terjun meluncur deras pada bebatuan granit yang terbentuk selama ribuan tahun lalu. Keunikan dari air terjun ini adalah adanya daerah batuan kapur yang ada di sekitar air terjun. Hal ini menyebabkan airnya mengandung sulfur dan alkali serta dinding-dinding batunya juga tidak licin. Dengan kondisi demikian, pengunjung bisa memanjatnya dari satu batu ke batu lainnya untuk sampai ke ketinggian yang lebih lagi.
Air Terjun Moramo ini berhulu dari sungai Biskor yang berasal dari pegunungan Tambolosu digunakan untuk membantu saluran irigasi agar bisa membantu aktivitas warga yang kebanyakan adalah para transmigran dari Jawa dan Bali. Obyek wisata ini pertama kali ditemukan oleh seorang transmigran yang berasal dari Jawa di tahun 1980. Ketika itu, dia sedang membuka hutan untuk menjerat anoa. Di tahun 1989 mulailah dibuka jalan agar bisa mengakses air terjun Moramo dan di tahun 1990 akhirnya resmi dijadikan objek wisata.
Kawasan Suaka Alam Tanjung Peropa yang didalamnya terdapat air terjun Moramo ini memiliki luas lahan sekitar 38.937 hektar. Tak hanya dimiliki oleh salah satu air terjun terindah di Indonesia tetapi juga kawasan ini merupakan kawasan yang kaya akan kandungan marmer terbesar di dunia. Dulunya diperkirakan sekitar 860 milliar kubik marmer yang tersimpan di Suaka Alam Tanjung Peropa.
Ketika Saya berkunjung ke obyek wisata ini pekan lalu, ratusan warga terlihat asyik menikmati keindahan alam tersebut. Tua muda, pria dan wanita, ada yang datang dengan kelompok besar, ada pula yang berpasangan, semuanya larut dan menikmati karunia Sang Pencipta yang tidak akan didapatkan di daerah lain.
Salah seorang petugas di kawasan tersebut mengatakan, sejak pandemi Covid-19, obyek wisata tersebut ditutup untuk umum. Nantilah di hari raya Idul Adha, barulah obyek wisata ini kembali dibuka dan menerima kunjungan wisatawan. ‘’Alhamdulillah pak. Meskipun belum normal seperti dulu, namun pengunjung sudah mulai banyak apalagi di hari libur. Lama ditutup pak sejak pandemi melanda tanah air kita. Dibuka kembali waktu lebaran idul adha,’’ kata petugas di lokasi air terjun tersebut.
Penulis melihat, meskipun punya daya tari luar biasa tetapi pengelolaan obyek wisata air terjun Moramo ini masih harus ditingkatkan pelayanannya. Mulai dari kebersihan sarana toilet di pintu gerbang yang harus menjadi perhatian. Karena, ini akan menjadi penilaian dai wisatawan untuk merekomendasikan warga lain berwisata di sana.  Demikian pula dengan keindahan di area parkir kendaraan harus diperbaiki lagi. Saran penulis juga agar di lokasi air terjun, lebih diperbanyak lagi tempat untuk beristirahat sembari menikmati keindahan alam.
Hal lain adalah, promosi kepada publik tentang keindahan alam Moramo. Tidak hanya menargetkan wisawatan lokal, tetapi yang lebih luas lagi hingga ke nasional dan mancanegara. Wajarlah jika ada biro perjalanan wisata memasukkan Moramo dalam paket wisata di Sultra.    Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”